Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
- Dua ledakan mengguncang kota Jos di Nigeria, Minggu malam, 5 Juli 2015, dengan sejumlah ulama Muslim menjadi sasaran serangan, karena menolak mengakui kelompok militan Boko Haram.
Dikutip dari
Channel News Asia , Senin, 6 Juli, belum diketahui secara pasti jumlah korban tewas dan terluka. Tapi saksi mata mengatakan melihat sedikitnya 16 jenazah di rumah sakit.
Baca Juga :
Menteri Transportasi Belgia Resmi Undur Diri
Dikutip dari
Baca Juga :
Belgia Tak Mau Disebut 'Negara Gagal'
"Saya melihat orang-orang menangis, beberapa terlihat berlumuran darah," kata seorang warga bernama Bashir Abdullahi, yang melihat seorang pelaku bom bunuh diri berlari masuk ke restoran penuh pengunjung.
Dia menyebut yakin jumlah korban sangat banyak. Juru bicara kepolisian Negara Bagian Plateau, Emmanuel Abuh, mengatakan ada dua serangan di Jos, namun tidak memberikan keterangan lainnya.
Setidaknya seorang ulama, Sani Yahaya Jingir, dilaporkan menjadi sasaran serangan bom, saat sedang memberikan ceramah di masjid. Beberapa orang bersenjata menembak membabi-buta, sebelum terdengar ledakan keras.
"Kami melihat dua atau tiga kendaraan, datang dari arah yang berbeda. Lalu ada suara tembakan dari berbagai arah, kemudian ledakan keras seperti bomĀ yang dilempar ke dalam masjid," kata seorang saksi bernama Abubakar.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya melihat orang-orang menangis, beberapa terlihat berlumuran darah," kata seorang warga bernama Bashir Abdullahi, yang melihat seorang pelaku bom bunuh diri berlari masuk ke restoran penuh pengunjung.