Sumber :
- www.theotherschoolofeconomics.org
VIVA.co.id
- Jerman dan Prancis meminta Yunani membuat proposal terperinci, untuk menghidupkan kembali pembicaraan dana talangan, sehari setelah publik Yunani menolak tuntutan kreditor dalam referendum, Minggu, 5 Juli 2015.
Dilansir dari
Channel News Asia , Selasa, 7 Juli 2015, otoritas Yunani memperpanjang penutupan bank, di tengah kekhawatiran habisnya ketersediaan uang tunai dari mesin-mesin ATM.
Baca Juga :
03-04-1948: Presiden Truman Sahkan Marshall Plan
Baca Juga :
Ini Alasan Pemerintah Gunakan Skema Bail In
Dilansir dari
Baca Juga :
Ini 6 Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termurah
Bank Sentral Eropa (ECB) meredam spekulasi keluarnya Yunani dari zona euro, dengan mengumumkan bakal tetap mempertahankan asistensi likuiditas (ELA) bagi bank-bank Yunani, walau akan memperketat akses pada dana.
"Sekarang terserah pada pemerintah (PM Yunani) Alexis Tsipras, untuk membuat prosposal yang kredibel. agar kesediaan untuk tetap di zona euro, dapat diterjemahkan ke dalam program," kata Presiden Prancis Francois Hollande.
Hollande setelah bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, Senin, 6 Juli, mengatakan pintu terbuka untuk diskusi. Tsipras akan mengumumkan proposal pemerintahannya pada Selasa, dalam pertemuan 19 negara di Brussels.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bank Sentral Eropa (ECB) meredam spekulasi keluarnya Yunani dari zona euro, dengan mengumumkan bakal tetap mempertahankan asistensi likuiditas (ELA) bagi bank-bank Yunani, walau akan memperketat akses pada dana.