Ulah Menjijikkan Pekerja Sanitasi Setelah Pensiun

Rumah sampah
Sumber :
  • News SC
VIVA.co.id
Fasilitas Sanitasi di Jakarta Baru 87 Persen Baik
- Kehidupan bagi seorang pekerja sanitasi, sangat menyedihkan. Gaji kecil saat masih bekerja, tidak punya apa-apa setelah pensiun. Seperti yang dialami Zheng, pria 62 tahun di Yibin, Sichuan, China.

Krisis Air, Halaman Rumah Sakit Jadi Tempat Buang Hajat

Dilansir dari laman
Soal Buang Air Sembarangan, Orang Indonesia Juara 2 Dunia
Shanghaiist , Selasa, 7 Juli 2015, dia harus tetap berjuang memperoleh penghasilan, dengan mengumpulkan sampah sebagai keahlian yang paling dikuasainya.


Rumah sampah


Apalagi dia harus menghidupi istri yang menderita epilepsi, serta putri angkat yang lahir buta sehingga tidak dapat bekerja. Dia pun mulai mengumpulkan sampah dari para tetangga.


Tapi setelah beberapa waktu, kegiatannya itu mulai terasa sangat berlebihan, karena dia menumpuk sampah di depan rumahnya, hingga telah mencapai lebih dari empat ton.


Rumah sampah


Lebih buruk lagi, Zheng tidak memilih jenis sampah tertentu, seperti puntung rokok, plastik atau sampah kering saja, tapi semua jenis termasuk kantung plastik berisi feses binatang.


Para tetangga mengaku tidak bisa lagi memberi toleransi, karena bau menyengat yang mengganggu kehidupan mereka. Pemerintah pun dipanggil, untuk mengatasi kekacauan itu.


Rumah sampah


Sebanyak 21 pekerja sosial dari Yangguang Garden dikerahkan, untuk membantu membersihkan sampah dari depan rumah Zheng. Beberapa tetangga juga ikut membantu, bergantian setiap 30 menit untuk menghirup udara segar.


Banyak orang muntah, segera setelah berada dekat rumah Zheng. Butuh 12 jam bagi puluhan orang itu, untuk membersihkan rumah Zheng, yang menolak dan merasa sangat sedih karenanya.


"Saya harus memberi makan keluarga. Sejak pensiun, saya tidak punya penghasilan, tidak ada jalan keluar," kata Zheng, menjawab permintaan warga untuk menghentikan kegiatan mengumpulkan sampah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya