PM Inggris ke Masjid Sunda Kelapa, Bahas Toleransi

PM Inggris David Cameron kunjungi Masjid Sunda Kelapa Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Setelah menemui Presiden Joko Widodo dan para pejabat tinggi Indonesia pada Senin kemarin, Perdana Menteri David Cameron dari Inggris hari ini menemui sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha di Jakarta.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS

Menurut Kedutaan Besar Inggris, Cameron siang ini menyempatkan diri mengunjungi Masjid Agung Sunda Kelapa di Jakarta Pusat. Dia di sana bertemu dengan sejumlah ulama terkemuka dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah serta para cendekia Muslim Indonesia. Mereka membahas pentingnya toleransi dan pendidikan dalam upaya kedua negara dalam memerangi ancaman global ekstremisme.
Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai


Para ulama dan cendekia Muslim yang hadir di antaranya Quraish Shihab, Aksa Mahmud, Alwi Shihab, Din Syamsudin, Azyumardi Azra, dan Yenny Wahid. Cameron pun menyempatkan diri terlibat diskusi dengan sejumlah tokoh muda muslim yang membahas dinamika Islam di Indonesia dan dunia. Mereka yang hadir adalah Diajeng Lestari dari Komunitas Hijabers, Arief Rosyid Hasan, Dyah Widiastuti, Fajar Riza Ulhaq, dan Irfan Amalee.


Kunjungan PM Cameron ini menindaklanjuti pidato yang dia sampaikan di Kota Birmingham, Inggris, pekan lalu. Saat itu dia menjabarkan rencana untuk mengatasi ancaman global ekstremisme dalam lima tahun ke depan. Inggris, ungkap Cameron, juga melihat pentingnya menjalin hubungan yang lebih erat dengan komunitas Muslim sekaligus mendorong agar suara-suara yang mewakili kepentingan umat Islam lebih diperhatikan lagi.


Selain itu, Cameron juga bertemu dengan para pengusaha terkemuka Indonesia, yang tertarik menjalin hubungan dagang dengan rombongan pengusaha Inggris, yang dia bawa serta ke Jakarta. Mereka menggelar pertemuan dalam ajang UK-Indonesia Business Forum.


Selain memperkerat hubungan politik dan kerjasama memerangi ekstremisme, Cameron selama dua hari di Jakarta juga berupaya mendorong lagi hubungan bisnis yang lebih menguntungkan antara pengusaha Inggris dan pebisnis Indonesia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya