Sumber :
VIVA.co.id
- Kepala Komisioner Biro Keselamatan Transportasi Australia, Martin Dolan, mengatakan puing pesawat ditemukan di Reunion, tidak bertentangan dengan model arus yang dibuat mereka.
"Pada model, ya, sesuatu bisa hanyut dan terdampar di Reunion, bahkan mungkin hingga Madagaskar," kata Dolan yang dikutip laman Sydney Morning Herald , Kamis, 30 Juli 2015.
"Pada model, ya, sesuatu bisa hanyut dan terdampar di Reunion, bahkan mungkin hingga Madagaskar," kata Dolan yang dikutip laman Sydney Morning Herald , Kamis, 30 Juli 2015.
Pakar kelautan Erik van Sebille, yang melakukan simulasi komputer ekstensif pada 2014 lalu, untuk memperhitungkan lokasi hanyutnya MH370, juga menyampaikan hal serupa.
Dia mengatakan ada kemungkinan beberapa bagian dari pesawat mencapai Reunion, berjarak hampir 5.000 kilometer dari lokasi terakhir pesawat Malaysia Airlines, yang hilang pada Maret 2014.
Tapi itu ditegaskan Sebille, hanya jika pesawat jatuh di sebelah barat laut perairan Australia. Sementara sinyal satelit dari mesin pesawat, disebut mengarahkan ke barat daya, ratusan kilometer lebih jauh di selatan.
Itu lokasi yang selama ini menjadi area pencarian tim Australia, Malaysia dan China. Puing dari pesawat yang jatuh di lokasi utama pencarian saat ini, disebut Sabile kecil kemungkinan hanyut hingga Reunion saat ini.
"Cara laut bekerja seperti mesin pinball raksasa, dan puing pesawat dapat menyebar di wilayah yang sangat luas," ucapnya. Arus di Samudera Hindia bergerak cepat dari timur ke barat dekat khatulistiwa.
Namun arus di selatan bergerak lebih lambat. Jika pesawat jatuh di lokasi, yang selama ini menjadi area pencarian utama, maka puing pesawat belum dapat mencapai jarak sejauh Reunion.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pakar kelautan Erik van Sebille, yang melakukan simulasi komputer ekstensif pada 2014 lalu, untuk memperhitungkan lokasi hanyutnya MH370, juga menyampaikan hal serupa.