Warga Saudi Keluhkan Penumpukan WNI di Depan KJRI Jeddah

Pengurusan izin kerja WNI pada masa amnesti di KJRI Jeddah
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri Indonesia
VIVA.co.id
Situasi Makin Memburuk, TKI di Suriah Kembali Dipulangkan
- Warga Arab Saudi mengkritik penumpukan WNI di depan KJRI Jeddah untuk mengurus dokumen atau paspor. Terdapat lebih dari 400 WNI per hari yang mengantre di depan KJRI pada Rabu kemarin. 

Tinggal Enam hari, Keluarga Sandera Abu Sayyaf Khawatir
Harian Arab News, Kamis, 30 Juli 2015, melansir salah satu alasannya karena banyaknya sponsor bagi WNI yang ditolak masuk ke KJRI untuk menyelesaikan dokumen mereka, termasuk salah satunya memperoleh paspor baru. Mereka menunggu berjam-jam di depan pintu KJRI karena banyak dari WNI yang pengajuan paspornya ditolak. 

TKI di Korea Diminta Hentikan Adu Jotos
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Penerangan Sosial Budaya KJRI, Fouzi Hosni, pihak KJRI membenarkan prosedur itu karena banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh TKI di sana. Antara lain mereka memiliki lebih dari satu paspor. Sementara, pada kasus lainnya, TKI malah menggunakan paspor orang lain. 

Fouzi mengatakan, prosedur awal untuk mengisi pengajuan aplikasi paspor antara lain cap jari, mencocokkan wajah dan kemudian data dikirim untuk memperoleh persetujuan sebelum akhirnya paspor yang baru diterbitkan. Sementara, terkait penolakan sponsor, Fouzi menjelaskan, karena keterbatasan tempat.

Di waktu bersamaan petugas KJRI juga ingin mengetahui nasib mereka karena adanya pelanggaran kontrak kerja yang dilakukan majikan seperti telat membayar gaji atau isu lainnya tanpa kehadiran sponsor. 

Warga Saudi menyayangkan karena ratusan WNI itu berada di luar dengan kondisi matahari yang menyengat. Selain itu, mereka juga datang dari daerah yang lokasinya jauh seperti Mekkah, Taif, Jeddah dan Yanbu. 

Hal lain yang mereka kritik yakni mengenai adanya calo yang bekerja di dekat toko dan menawarkan layanan untuk mempermudah pengurusan paspor. Sebagai gantinya, TKI diharuskan membayar sekitar SR2.000 atau setara Rp7,1 juta. Layanan yang mereka tawarkan dimulai dari prosedur pengisian paspor tanpa perlu kehadiran TKI dan tak perlu mengantre lama selama dokumen yang dibutuhkan disediakan. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya