Erupsi, Penyelidik Malaysia Tinggalkan Reunion

Erupsi vulkanik di Pulau Reunion, Prancis.
Sumber :
  • Twitter

VIVA.co.id - Hampir lima hari sejak ditemukannya sayap gerak pesawat di Pulau Reunion, Prancis, Rabu, 29 Juli 2015, namun belum ada kepastian apakah itu berasal dari pesawat Boeing 777, yang digunakan untuk penerbangan MH370.

MH370 Diperkirakan Terjun ke Laut dengan Kecepatan Tinggi

Dikutip dari laman The Star, Minggu, 2 Agustus 2015, sayap gerak atau flaperon telah tiba di Toulouse, Sabtu, 1 Agustus, untuk dianalisa di laboratorium miilik departemen pertahanan Prancis.

Sebelumnya, Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi mengatakan, butuh dua hari bagi tim penyelidik, untuk memastikan apakah flaperon berasal dari MH370, yang hilang pada 8 Maret 2014.

'Puing Pesawat' Terlihat di Pantai Timur Malaysia

Dikutip dari news.com.au, Minggu, 2 Agustus 2015, sekitar 10 anggota tim penyelidik Malaysia meninggalkan Pulau Reunion, lokasi ditemukannya puing pesawat, dengan alasan adanya erupsi vulkanik.

Perginya tim Malaysia dari Reunion disayangkan sejumlah pihak. Karena, selain flaperon juga ditemukan beberapa benda lain, yang diduga ada kaitannya dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang.

Malaysia: Australia akan Tetap Bantu Cari Pesawat MH370

Laman Telegraph menyebut seorang warga setempat menemukan kursi pesawat, setelah sebelumnya juga ditemukan koper dan botol plastik. Lambatnya proses identifikasi, mengingatkan kembali buruknya proses pencarian MH370.

Sebagian besar keluarga korban hilangnya MH370, sebelumnya telah mengecam Malaysia yang mereka nilai tidak banyak berbuat apa-apa, membuat hidup mereka terus dibayangi ketidakpastian.

"Kami semua (keluarga korban MH370) memiliki sangat banyak pertanyaan. Malaysia gagal melakukan penyelidikan yang nyata, membuat kami terus didera dengan berbagai teori tentang apa yang terjadi," kata Jack Song yang kehilangan saudarinya, Song Chunling.

(mus)

Malaysia Gelar Doa Bersama Untuk Korban Malaysia Airlines MH370

Tragedi MH370 dan Bebas Visa Malaysia untuk China

China tetap menjadi sumber devisa dan wisatawan terbesar ketiga.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016