Ini Impian Warga Indonesia Penerima Beasiswa dari Amerika

Ini Impian Warga Indonesia Penerima Beasiswa dari Amerika
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Amerika Serikat memberikan beasiswa program magister atau strata 2 untuk 23 orang Indonesia. Sebanyak 13 orang di antaranya akan menempuh pendidikan di Amerika, dan sembilan yang lain di Indonesia.
USAID Kucurkan Dana USD8,4 Juta untuk Indonesia

Tak tanggung-tanggung, Amerika memilih para penerima dari wilayah tertinggal dan kurang terwakili dari Indonesia. Seperti Papua, Manado, Sulawesi, Banjarmasin, Flores dan wilayah lain yang memiliki pengalaman profesional, prestasi akademik tinggi, keterampilan kepemimpinan dan berdedikasi untuk meningkatan kehidupan masyarakat.
Kesempatan Kuliah Bebas Biaya di Inggris

Tiga dari penerima beasiswa menceritakan impian yang ingin diwujudkan untuk Indonesia setelah kembali dari Amerika. Yamin, asal Kendari, Sulawesi Tengah, yang akan melanjutkan pendidikan di Harvard University di bidang Teaching and Teacher Education.
Trik Agar Lolos Beasiswa Chevening ke Inggris

Yamin yang pernah meraih penghargaan sebagai tokoh muda paling menginspirasi dan memotivasi pendidikan lingkungan di Sulawesi Tenggara pada 2012, berencana berbagi pengetahuan baru yang diperolehnya untuk membantu sekolah meningkatkan kurikulum, metode pengajaran dan berbagai inisiatif baru di bidang lingkungan.

“Karena Amerika memiliki teknologi yang lebih maju juga dalam metode pengajaran, terutama di bidang lingkungan,” ujar Yamin.

Dia juga akan menyelenggarakan lokakarya yang bekerja sama dengan Dewan Pendidikan Sulawesi Tengah agar dapat memastikan bahwa kurikulum yang berkaitan dengan lingkungan diterima di lebih banyak sekolah.

Penerima lain, Dewi Ariani, asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dia adalah seorang bidan yang akan melanjutkan studinya di California of University bidang Health Care Administration. Di usia muda, 24 tahun, Dewi telah diangkat sebagai Kepala Perawat dan mendirikan unit perawatan intensif di rumah sakit Damanhuri.

“Sehingga masyarakat tidak lagi harus melakukan perjalanan ke Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan,” ujarnya.

Setelah menyelesaikan studinya di Amerika, Dewi akan berbagi pengetahuan dengan rekan-rekannya di RSUD Dmanhuri dan dengan berbekal studinya itu pula. Dia bermaksud menjadikan RSUD Damanhuri sebagai rumah sakit rujukan, bukan lagi rumah sakit kabupaten semata.

Sementara, Iriani Fitria Syah, asal Manado, yang juga seorang bidan akan melanjutkan studi pascasarjana di California of University di bidang Community Helath Education. Sekembalinya dari Amerika, Iriani akan mendirikan sebuah perpustakaan kesehatan yang berfungsi sebagai pusat promosi kesahatan, terutama kesehatan ibu dan anak.

Iriani pun sempat bercerita tentang kondisi di Manado yang ternyata masih terjadi kasus kekerasan orang tua terhadap anak.

“Nah, dari situ, saya akan menyadarkan betapa pentingnya, peran orang tua untuk kesehatan anak. Jadi lewat pendidikan dan penyuluhan yang saya lakukan bisa membantu,” ujar Iriani.

Tiga dari 23 warga negara Indonesia penerima beasiswa pascasarjana di Amerika Serikat bersama Direktur USAID di Indonesia, Derrick Brown, di Jakarta pada Selasa, 4 Agustus 2015.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya