10 WNI Pengikut "Imam Mahdi" Akan Dibebaskan Saudi

Ilustrasi Mekah
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Awad

VIVA.co.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kementrian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan proses lobi memberikan hasil positif dalam kasus salat Idul Fitri yang dilakukan 11 WNI di Mekkah.

Melalui pesan pendek, Rabu, 5 Agustus 2015, Iqbal mengatakan Ketua Tim Penyelidik dari Saudi mau mempertimbangkan masukan Tim Perlindungan WNI dari KJRI Jeddah untuk menutup berkas kasus bagi 10 WNI.

"Selanjutnya, Tim Penyelidik Saudi akan menyampaikan pada kepolisian bahwa kasus sudah selesai dan agar mereka berkoordinasi dengan Tarhil Shumaisyi (imigrasi), untuk mendeportasi 10 WNI," ujar Iqbal.

Sementara itu, satu orang atas nama Zubair Amir Abdullah, menurut Iqbal, masih menunggu hasil tes kejiwaan. Zubair tetap bersikeras mengaku sebagai Imam Mahdi, dan ada beberapa pernyataan tambahannya yang dapat mempersulit upaya pembebasan.

Jika hasil tes kejiwaan memperlihatkan Zubair mengalami gangguan, dia akan dibebaskan. Tapi bila sebaliknya, maka berkas kasus akan dilimpahkan ke pengadilan untuk proses lanjutan.

"Tim KJRI akan terus mengawal proses ini, khususnya deportasi terhadap 10 orang, agar dapat dilakukan secepat mungkin," kata Iqbal.

KJRI: Sulit Bebaskan WNI Pengaku Imam Mahdi di Arab Saudi

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 11 WNI yang ditangkap merupakan rombongan jemaah umrah.

Mereka ditangkap saat Salat Id pada Sabtu 18 Juli 2015, sedangkan Pemerintah Arab Saudi sudah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Jumat 17 Juli 2015.

Salat Id mereka dianggap menganggu jamaah lainnya yang akan melaksanakan tawaf. Namun saat diminta untuk menyingkir, rombongan tersebut menolak sehingga diciduk oleh keamanan setempat.

Selain ditangkap, pimpinan rombongan tersebut, Zubair Amir Abdullah (47), bahkan harus dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa kejiwaannya.

Sebab Zubair dikabarkan mengaku sebagai Imam Mahdi, atau pemimpin umat akhir zaman (menjelang kiamat). (ase)

Kontroversial Sangkakala sudah Ditiup
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin.

Menteri Agama Wanti-wanti Jemaah Haji Tak Berulah di Saudi

"Tanah Suci adalah negara orang dengan tradisi budaya yang berbeda."

img_title
VIVA.co.id
21 Agustus 2015