Pria Ini Minum Air Kencing Setiap Hari Agar Panjang Umur

Bao Yafu mengkonsumsi air seni
Sumber :
  • DAILYMAIL/Song Rongcheng

VIVA.co.id - Bagi kebanyakan orang, air kencing yang dikeluarkan tubuh manusia merupakan limbah dan tak bermanfaat. Tetapi, bagi warga Tiongkok, Bao Yafu dan Yi Dongshan, air seni manusia adalah obat yang manjur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan, penyakit parah seperti kanker.

Laman Dailymail, Jumat, 14 Agustus 2015 melansir, Bao bahkan berpikir air seni bisa membuat hidupnya lebih panjang. Hal itu dibuktikan Bao yang kini telah berusia 80 tahun, tetapi fisiknya masih prima dan indera penglihatannya tak mengalami kemunduran.

Bao mengaku telah mengkonsumsi air seni rutin setiap hari sejak tahun 1972. Kali pertama dia dikenalkan dengan terapi air seni oleh satu keluarga di Hong Kong. Keluarga itu mengklaim dengan rutin meminum air seni, penyakit yang diderita ayah mereka sembuh.

Semula, Bao mengaku tak yakin dan khawatir terhadap rasanya.

"Saya memegang gelas (berisi air kencing) lalu mengumpulkan keberanian untuk minum 100 mililiter (ml) air kencing sambil menutupi hidung saya," ujar Bao.

Dia mengaku, air seni miliknya tidak banyak terasa apa pun. Bahkan, menurut Bao, rasanya jauh lebih enak dibandingkan ramuan tradisional khas Tiongkok.

Kemudian, dia mulai terbiasa mengkonsumsi air kencingnya sendiri. Semula, per hari dia minum 100 ml. Kemudian, dia meningkatkan konsumsi menjadi 300 ml per hari. Hasilnya, penyakit sembelit dan sariawan yang dia derita sembuh.

Usai enam bulan rutin mengkonsumsi air kencingnya sendiri, mulai tumbuh rambut di kepalanya yang botak karena faktor usia.

Seperti pagi itu, ketika ditemui media, Bao bersama rekannya Yi tengah mengkonsumsi air seni.

"Sangat enak! Saya mau lagi!" ujar Yi yang sangat bersemangat mengkonsumsi satu gelas air seninya sendiri.

Sementara, Bao berkomentar, air seninya terasa seperti teh.

Karena dia konsisten mengonsumsi air seni, maka sejak tahun 2010 lalu, Bao ditunjuk menjadi Ketua Asosiasi Air Seni Tiongkok untuk cabang di Wuhan. Para anggota dari asosiasi terdiri dari orang-orang yang mengkonsumsi air seni mereka setiap hari.

Asosiasi itu tak diakui oleh Kementerian Kesehatan Tiongkok. Kali pertama, dibentuk di Hong Kong tahun 2008 lalu. Kantor cabang di Wuhan, juga dibuka pada tahun tersebut.

Semula, saat dibuka, anggotanya hanya berjumlah sekitar 400 orang. Tetapi, kini telah mencapai 1.000 anggota.

Para anggotanya dianggap mengabaikan hasil penelitian medis bahwa air seni tidak memiliki manfaat apa pun bagi tubuh. Mereka tetap yakin, dengan mengkonsumsi air seni, dapat memperpanjang usia, meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan penyakit seperti kanker.

Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu

Tidak Bermanfaat

Kendati Bao yakin air seni yang diproduksi oleh tubuh memberikan manfaat, tetapi tahun lalu, dokter nefrologi, Chen Wenli mementahkan kesimpulan tersebut. Kepada harian South China Morning Post, Chen mengatakan tidak ada manfaat yang diperoleh tubuh dengan mengkonsumsi air seni.

"Lima persen dari air seni adalah limbah nitrogen, terutama urea. Sedangkan 95 persen kandungannya berisi air," kata Chen.

Belum lagi, jika orang tersebut sedang sakit. Maka di dalamnya akan terdapat gula, protein, sel darah merah dan putih serta keton di dalam urin.

"Karena racun yang dikeluarkan oleh tubuh mungkin akan menjadi produk metabolit seperti urin, sehingga tak ada sisi positif dengan meminumnya," ujar Chen.

Hal serupa juga pernah disampaikan oleh Dr. Rob Hicks.

"Selama beberapa tahun, banyak orang yang mengklaim manfaat positif dengan mengkonsumsi air kencing sendiri. Tetapi, sejauh yang saya tahu, tidak ada bukti sains yang mendukung klaim tersebut," kata Hicks.

Kendati begitu, Bao tak ingin berdebat dengan pendapat para ahli. Dia menunjukkan sebuah hasil penelitian sains yang dilakukan tahun 2013 lalu. Penelitian itu berjudul "The Human Urine Metabolome". Dia menyebut di dalam penelitian itu, terdapat pembenaran bahwa air seni lebih dari sekedar limbah.

Tetapi, klaimnya mengenai air seni yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit masih diragukan. Kemudian dia memberi contoh seorang wanita lansia asal Shanghai yang mengalami patah tulang iga akibat serangan tindak kekerasan.

"Wanita itu meminta tolong putrinya untuk membeli sebuah pispot dan kasa. Kemudian, dia buang air kecil di pispot, merendam kasa dan menutup luka di bagian iga dengan kasa itu," tutur Bao.

Hanya dalam waktu lima hari, luka di bagian iga sembuh.

"Dokter bahkan bertanya terapi macam apa yang diambil wanita itu dan dia berkata: 'saya tidak akan mengatakannya kepada Anda, karena Anda menghasilkan keuntungan dari pengobatan ini, sementara saya tidak,'" kata Bao menirukan kalimat wanita itu.

Bao menyadari sebagian besar dokter mungkin tak setuju dengan ide terapi air seni yang dia coba. Tetapi, dia yakin hasil dari terapi yang dia lakukan membuktikan pandangannya tak keliru. Bahkan, dia bertekad akan membuat penelitian khusus mengenai terapi urin.

Uber XL

Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta

Kenny Bachman sedang kongko dengan kawan-kawan saat mau pulang.

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2018