24-8-1954: Mantan Presiden Brasil Bunuh Diri

Mantan Presiden Brasil, Getulio Vargas
Sumber :
  • jornaldehoje.com.br
VIVA.co.id
Kepala Keamanan Olimpiade Bantah Isu Penembakan Bus Wartawan
- Enam puluh satu tahun lalu, mantan Presiden Brasil, Getulio Vargas dilaporkan tewas beberapa jam usai mengajukan pengunduran diri di tengah krisis politik di negara itu yang semakin mendalam. Vargas diketahui bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri di bagian jantung. 

Nestle Dituding Dukung Perbudakan di Brasil
Laman BBC On This Day melansir, Vargas ditemukan tewas oleh puteranya di apartemen pribadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Sebelum bunuh diri, Vargas sempat meninggalkan sebuah pesan. Pesan kematian itu kemudian disiarkan ke radio nasional dua jam usai jenazahnya ditemukan. 

Pemuda Jepang Terinveksi Virus Zika
Di dalam catatan kematian itu, Vargas mengeluhkan soal upanya untuk membebaskan warga Brasil dari jeratan bunga dari investor asing. Vargas berulang kali menyalahkan faktor tersebut sebagai penyebab Brasil dibekap krisis ekonomi berkepanjangan. 

"Tidak ada yang tersisa kecuali darah saya. Saya berikan kepada Anda hidup saya, sekarang saya telah menyerahkan kematian saya. Saya memilih cara ini untuk membela kalian. Semoga jiwa saya bersama kalian dan nama saya akan membangkitkan perjuangan kalian," tulis Vargas. 

Di catatan kematian itu diakhiri kalimat: "saya mengambil langkah pertama menuju keabadian dan saya tinggalkan hidup ini untuk memasuki sebuah sejarah"

Kematian Vargas terjadi ketika tengah berlangsung kekacauan hebat di Brasil. Hal itu dipicu isu krisis ekonomi yang menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi. Sementara, tingkat kenaikan upah yang diberikan pemerintah tak sesuai dengan harga-harga barang di pasaran. 

Vargas pun kecewa dengan kenyataan itu. Di saat bersamaan, pemimpin media dari kelompok opisis dan calon anggota kongres, Carlos Lacerda berhasil selamat dari aksi percobaan pembunuhan. Lacerda diketahui merupakan pihak yang keras dalam mengkritik Vargas. 

Kendati coba dibunuh, Lacerda berhasil selamat, namun terluka di bagian telapak kaki. Sementara, pelaku yang diduga merupakan seorang perwira angkatan udara Brasil tewas terbunuh. Seorang sopir yang disiapkan untuk membawa kabur pelaku berhasil ditangkap. 

Kepada polisi, dia mengaku perwira AU itu merupakan pengawal pribadi Presiden. 

Vargas berhasil meraih tampuk kekuasaan di saat revolusi tahun 1930. Tujuh tahun kemudian, dia membubarkan parlemen dan melarang adanya partai politik serta serikat dagang. Dia juga melakukan sensor ketat terhadap media dan menekan kelompok oposisi. 

Kendati populer, namun di tahun 1945 di saat Perang Dunia II berakhir, dia dipaksa turun oleh kelompok militer. Presiden Dutra akhirnya naik menggantikan Vargas. Ternyata dia memimpin Brasil jauh lebih buruk. 

Maka pada Oktober 1950, Vargas kembali terpilih naik ke tampuk kursi kepresidenan. 

Kendati banyak yang tak puas terhadap pemerintahan Vargas, namun catatan kematiannya membuat publik terenyuh. Maka, tak heran jika ribuan orang ikut dalam pemakamannya yang digelar di kota kelahirannya di Sao Borja. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya