JK ke Pengusaha Korsel : Ini Momen Tepat Investasi di RI

Wapres Jusuf Kalla ketika berada di Korea Selatan
Sumber :
  • Akun Twitter Wakil Presiden RI
VIVA.co.id
Pameran Mobil Terbesar Asia Tenggara GIIAS 2016 Resmi Dibuka
- Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai hari ini melakukan ke Korea Selatan, untuk berbicara Konferensi Perdamaian Internasional. Namun, JK, begitu sapaan akrab Jusuf Kalla, juga memanfaatkan kesempatan itu untuk meraih peluang bisnis baru dari investor di Korsel. 

Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016
Dikutip dari situs wapresri.go.id, Rabu 26 Agustus 2015, JK semalam berbicara di acara jamuan makan malam di KBRI di Seoul. Menurut dia, justru saat ini merupakan momen yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Sebab, saat ini situasi ekonomi dunia tengah mengalami penurunan. 

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
"Sekarang waktunya berinvestasi, saat semua sedang turun, investasi sangat baik ditingkatkan," kata JK. 

JK berpendapat, saat ini para pengusaha baik dari Indonesia, atau negara lain optimistis dengan keadaan ekonomi Indonesia di masa mendatang. 

"Indonesia punya 220 juta penduduk dan memiliki angka pertumbuhan yang bagus. Jika kita melihat itu, kita sangat optimis," ucap pria yang menduduki posisi sebagai wapres untuk kali kedua.

Dia melanjutkan, pemerintah selalu melakukan upaya untuk mengatasi lambannya perekonomian dunia saat ini, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan industri-industri kecil. JK yakin, dalam jangka waktu 3-4 tahun kondisi ekonomi Indonesia dan dunia akan berangsur membaik.

Tidak hanya itu, menurut JK, saat ini, Indonesia terus berusaha untuk menarik para investor ke Indonesia, termasuk mereka yang berasal dari Korea Selatan, mengingat baik dan eratnya hubungan antara kedua negara Asia ini.

“Untuk menunjukkan sikap saling percaya, Indonesia akan mengoperasikan Bank BNI di Korea Selatan,” ujarnya.

JK tiba di Negeri Ginseng sejak Rabu kemarin. Dalam kunjungannya, dia turut melakukan pertemuan dengan berbagai kelompok, termasuk pengusaha. 

Dia menjelaskan, pertemuan tersebut dilakukan memang untuk menarik investasi dari pengusaha Korsel ke Indonesia. Beberapa pengusaha yang diajak bertemu antara lain pemilik perusahaan baja, farmasi, dan energi.

Dengan cara itu, JK yakin Indonesia dapat mengatasi perlambatan ekonomi. 

“Terutama, investasi yang besar di bidang yang selama ini kita impor, antara lain baja, obat-obatan, juga energi,” kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya