Pakar Duga Kelompok Militan Turki Jadi Dalang Bom Bangkok

Lokasi ledakan bom di Kuil Erawan
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA.co.id
Tersangka Utama Bom Bangkok Kemungkinan Dibekuk di Malaysia
- Seorang analis keamanan dari IHS-Jane, Anthony Davis, menduga pelaku pemboman di depan Kuil Erawan, Bangkok, adalah kelompok militan sayap kanan Turki yang bernama "Grey Wolves". Hal itu disampaikan Davis ketika berbicara dalam diskusi yang digelar oleh asosiasi jurnalis asing Thailand (TFCC) yang digelar hari Selasa kemarin. 

Tersangka Kunci Pemboman Bangkok Kabur ke Turki
Harian Australia, Sydney Morning Herald, Kamis, 27 Agustus 2015 melansir Grey Wolves juga secara tak resmi menjadi bagian dari Partai Gerakan Nasionalis Turki (MHP). Kelompok itu berunjuk rasa beberapa waktu lalu di depan Kedutaan Thailand di Turki sebagai respons Pemerintah Negeri Gajah Putih yang memulangkan secara paksa sekitar 100 warga Muslim Uighur ke Tiongkok. 

Tersangka Utama Pembom Bangkok Kabur ke Bangladesh
Davis mengatakan Grey Wolves dalam beberapa tahun terakhir ikut melindungi kelompok Uighurs yang bermukim di Xinjiang, bagian barat Tiongkok. Thailand memulangkan secara paksa ratusan etnis Uighur ke Tiongkok dan memisahkan mereka dari anak dan istri. 

Hal tersebut membuat kaum Uighur geram. Kelompok Grey Wolves diduga didirikan pada akhir tahun 1960-an untuk membunuh pemimpin religi dan politik. Mereka juga pernah berperang di Chechnya dan mendukung Azerbaijan dalam menghadapi Armenia. 

Davis mengingatkan jika pelakunya memang benar Grey Wolves, maka ada kemungkinan kelompok itu memiliki hubungan dengan jaringan kriminal di seluruh dunia. 

Dugaan pelakunya merupakan warga Turki tidak sepenuhnya keliru. Juru bicara polisi Thailand, Prawut Thavornsiri membenarkan laporan media Thailand otoritas keamanan tengah melakukan penyelidikan terhadap 15 hingga 20 warga Turki yang masuk ke Negeri Gajah Putih dua pekan sebelum pemboman tanggal 17 Agustus lalu. 

"Ada kemungkinan lebih banyak lagi warga Turki yang datang ke Thailand ketika itu. Kami tengah menyelidiki kelompok tiba di negara ini," kata Prawut seperti dikutip kantor berita Reuters.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Tanju Bilgic, mengaku mengetahui soal pemberitaan yang ditulis media. Mereka menulis adanya kemungkinan pembom berasal dari Turki. 

Namun hingga hari ini Turki mengaku belum menerima permintaan informasi atau bantuan dari otoritas Thailand.

"Menteri kami telah menghubungi ke Menteri Luar Negeri pada Rabu kemarin dan berbicara mengenai hubungan bilateral dan peperangan melawan aksi teror. Tetapi, isu secara fisik tidak dibahas," kata Bilgic.

Pemerintah Turki juga telah menyampaikan pesan kepada Thailand, jika membutuhkan informasi yang jelas, maka mereka siap membantu.

"Tetapi, hingga saat ini, belum ada yang diberikan oleh Pemerintah Thailand," kata Bilgic. 

Sementara, saat ini bukti jelas yang telah dikantongi oleh polisi Bangkok yakni seorang pria mengenakan kaos kuning dan rambut gelap. Saat datang di kuil, dia membawa tas punggung. Tas tersebut ditinggal di depan pagar Kuil Erawan dan meledak.

Dalam insiden pemboman itu terdapat 20 warga yang tewas, termasuk di dalamnya satu WNI. 
                                     
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya