Laporan dari Jepang

Jepang Wujudkan Dunia Tanpa Pelanggaran HAM pada Perempuan

Pemerintahan Abe Konsisten Beri Peran Besar pada Perempuan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadie
VIVA.co.id
12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati
- Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida menyatakan, Jepang menyoroti tiga hal dalam pemberdayaan perempuan yang menjadi isu global. Ketiga hal itu adalah pendidikan, perdamaian, dan kerja sama internasional.

Jepang Siap-siap Berganti Kaisar

"Jepang akan melakukan yang terbaik untuk membuat abad ke-21 ini tanpa pelanggaran HAM terhadap perempuan. Saya berharap diskusi hari ini akan memberikan kontribusi untuk menciptakan dunia seperti itu," kata Kishida dalam pidatonya saat acara Perhimpunan Wanita Dunia atau World Assembly for Women (WAW) 2015 di Hotel Grand Princes New Takanawa, Tokyo, 29 Agustus 2015.
Menteri Pertahanan Baru Jepang Ultimatum Korut dan Tiongkok


Wartawan
VIVA.co.id
yang berada di Tokyo Jepang melaporkan, Kishida mengatakan, Jepang sangat menyambut gembira pada peserta konferensi WAW 2015 di Jepang, dimana konferensi ini dihadiri oleh 150 orang dari sekitar 40 negara. Hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Saya merasa bersyukur makin banyak yang tertarik," kata Kishid.


Kishida mengatakan, pemerintahan Perdana Menteri Abe telah memutuskan bahwa Jepang akan memimpin dalam bidang perempuan. Ke depan, untuk mengerahkan potensi besar perempuan adalah tantangan Jepang.


Terkait pengurangan risiko bencana, kata Kishida, Jepang mengusulkan untuk mementingkan partisipasi perempuan dalam bidang ini, pada pada Konferensi Dunia PBB tentang Pengurangan Risiko Bencana.


Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan Jepang, Haruko Arimura mengatakan, Jepang akan terus mengedepankan peranan perempuan, tidak hanya pada agenda internasional tapi juga dalam agenda lokal. "Kami punya aturan baru untuk mempromosikan perempuan untuk berpartisipasi lebih banyak di perusahaan," katanya.


Arimura meyakini, peningkatan kualitas perempuan adalah hal yang sangat penting. "Agar perempuan bisa menjadi agen perubahan dalam meningkatkan martabat perempuan," katanya.


Acara WAW 2015 di Tokyo digelar selama dua hari, mulai tanggal 28-29 Agustus 2015. Kemarin acara ini dibuka oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Beberapa tokoh penting yang hadir antara lain, Chief Executive Officer Lockhead Martin Corporation, Marillyn Hewson serta  beberapa ibu negara sebagai pembicara. Mereka antara lain, Cherie Blair, istri Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Akie Abe, istri Shinzo Abe, Rula Ghani, istri Presiden Afghanistan serta Margaret Kenyatta, istri Presiden Kenya.


Sementara Michelle Obama, istri Presiden Obama dan Nicole Kidman, Duta Perempuan untuk PBB ikut menyampaikan sambutannya dalam bentuk video.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya