Malaysia Ancam Sanksi Warga yang Demo di Luar Negeri

Demonstrasi gerakan Bersih Malaysia 4.0 di Kuala Lumpur
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha
VIVA.co.id
PM Najib Sebut Keragaman Jadi Kekuatan ASEAN
- Kementerian Luar Negeri Malaysia tengah mengumpulkan informasi mengenai warga Negeri Jiran yang berpartisipasi dalam unjuk rasa Bersih 4.0 di luar negeri. Wakil Menteri Luar Negeri, Reezal Merican Naina Merican, mengatakan pada akhirnya warga Negeri Jiran yang ikut berpartisipasi dalam demonstrasi itu akan menerima konsekuensi hukum. 

Kemlu: 3 WNI yang Sempat Diculik di Sabah Selamat
Stasiun berita Channel News Asia, Sabtu, 29 Agustus 2015, melansir usai identitas berhasil dikumpulkan, maka data itu akan diserahkan ke otoritas berwenang. Menurut Reezal, warga Malaysia yang berunjuk rasa di luar negeri, tidak seharusnya mendapat pengecualian. Sebab, apa yang telah mereka lakukan dapat menghancurkan citra Malaysia di tingkat internasional. 

Alasan Tenaga Kerja Konstruksi RI di Malaysia Digaji Rendah
"Bukan berarti, pemerintah tidak menyediakan ruang bagi rakyat untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. Malaysia bukan sebuah negara yang diktator," kata Reezal dalam pertemuan delegasi pemuda UMNO. 

Dia menambahkan, tak pantas bagi warga Malaysia menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintahan Perdana Menteri Najib Tun Razak di luar negeri. 

"Saya pun, terkadang juga memiliki pandangan kritis. Tetapi, saya mengekpresikannya melalui cara yang tepat dan sesuai aturan hukum. Mari kita tidak merusak negara dan membawa penderitaan bagi rakyat," papar Reezal. 

Demonstrasi, kata Reezal, di beberapa negara bisa saja berdampak hukuman yang keras. Tetapi, kebebasan berbicara seharusnya tidak dipandang sebagai kebebasan yang absolut dan tanpa batas. 

"Apakah kita akan melegalkan apa pun atas nama kebebasan berbicara atau hak asasi manusia?" tanya dia.

Dia turut mengatakan aksi unjuk rasa Bersih 4.0 di Kuala Lumpur juga tidak adil bagi para investor dan pengunjung di Kuala Lumpur. Jika dibiarkan, maka artinya sama saja seperti membiarkan orang-orang yang tak bertanggung jawab merusak nama negara. 

Sama seperti Najib, Reezal turut menyebut demonstran Bersih 4.0 tidak bersikap patriotik karena telah memilih tanggal berunjuk rasa yang berdekatan dengan perayaan haria Nasional Malaysia. 

"Mengapa mereka tidak memilih hari lain? Kami juga memiliki UU Pertemuan secara Damai. Jika mereka memang benar-benar ingin berkumpul, ada beberapa stadion yang dimiliki oleh kelompok oposisi. Seharusnya mereka berkumpul di sana saja," kata dia.

Hari ini, demonstran dari kelompok Bersih kembali melakukan aksinya di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur. Sekitar 200 ribu orang berkumpul dan menuntut agar Najib mundur dari posisinya sebagai PM. Aksi serupa juga dilakukan di 70 negara lainnya di seluruh dunia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya