Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id -
Indonesia akan turut serta dalam konferensi perubahan iklim, yang rencananya akan diadakan di Paris, Prancis, akhir November 2015 mendatang.
Usai menerima Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, dan Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja, Presiden Joko Widodo meminta Indonesia memainkan peran penting dalam konferensi ini.
Baca Juga :
Jokowi Salat Jumat di Bandara Soekarno-Hatta
Usai menerima Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Utusan Khusus Presiden Bidang Perubahan Iklim Rachmat Witoelar, dan Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim Sarwono Kusumaatmadja, Presiden Joko Widodo meminta Indonesia memainkan peran penting dalam konferensi ini.
Baca Juga :
Fadli Zon dan Fahri Hamzah Puji Jokowi
"Posisi Indonesia ini unik, kita tidak sekadar datang tetapi kita juga memimpin stabilisasi iklim. Indonesia memainkan peranan. Bahkan peranan leadership. Kita punya keistimewaan tertentu yang harus mampu dorong ke depan," ujar Sarwono, dalam keterangan pers, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.
Presiden meminta, agar tim nanti yang ikut konferensi tersebut, bisa fokus pada masalah itu. Terutama, menonjolkan sisi-sisi keindonesiaan, misalnya terkait pangan, energi dan sumber daya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menimpali, Indonesia dengan ciri khas geografisnya yang beragam, harus bisa menampilkan ciri khas negara ke forum dunia.
"Beliau ingin Indonesia sebagai negara kepulauan punya kekhasan yang akan disampaikan supaya kita tak sekadar ikuti kemauan dunia. Itu yang kita kuatkan secara khusus sudah disiapkan teman-teman," kata Pramono.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan dokumen untuk melengkapi data-data nantinya yang akan di bawa ke konferensi.
"Jadi tadi pada saat lapor, ada dokumen yang disebut INBC. Artinya niatan nasional pembahasan perubahan iklim dunia dalam bentuk COP nanti di pembahasan pada saat itu dia akan dibangun untuk seluruh dunia," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Posisi Indonesia ini unik, kita tidak sekadar datang tetapi kita juga memimpin stabilisasi iklim. Indonesia memainkan peranan. Bahkan peranan leadership. Kita punya keistimewaan tertentu yang harus mampu dorong ke depan," ujar Sarwono, dalam keterangan pers, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.