Ketua DPR Setya Novanto Hadiri Kampanye Capres AS

Ketua DPR Setya Novanto saat menghadiri kampanye Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id
50 Ahli Keamanan AS Tolak Pilih Trump
- Ada sebuah kejutan ketika calon Presiden dari Partai Republik Amerika Serikat, Donald Trump, akan menutup kampanyenya yang digelar Kamis malam kemarin, 3 September 2015 di Tower Trump, New York. Tiba-tiba muncul Ketua DPR RI, Setya Novanto yang berdiri di samping Trump. 

Hollande Sebut Trump Memuakkan
Dikutip dari laman Business Insider, Jumat, 4 September 2015, Trump mengenalkan tamu yang dianggapnya spesial itu di depan publik pendukungnya. 

Donald Trump Stres Dengar Tangis Bayi Saat Pidato
"Ketua DPR Indonesia, Setya Novanto ada di sini untuk bertemu saya. Dia merupakan salah satu orang yang paling berkuasa dan pria hebat," ujar Trump menjelaskan sosok Setya. 

Selain Setya, Trump juga memboyong delegasi lainnya untuk bertemu. 

"Dan kita semua akan melakukan hal hebat untuk Amerika Serikat, bukan kah begitu?," tanya Trump. 

Setya langsung mengiyakan. Kemudian, Trump memiliki pertanyaan lainnya. 

"Apakah masyarakat Indonesia menyukai saya?" tanya Trump lagi. 

Tanpa ragu-ragu, Setya menjawab publik Indonesia sangat menyukai Trump. Selain Setya, Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra, Fadli Zon ikut mendampingi.

Fadli mengatakan nama Trump sangat dikenal di Indonesia sebagai pengusaha properti yang sukses. Trump memiliki beberapa proyek seperti di Bali dan Jawa Barat. 

"Saya pikir kami menyukai dia, karena dia juga berinvestasi di Indonesia. Dia memiliki beberapa proyek di Bali dan Jawa Barat, jadi dia juga merupakan teman Indonesia," kata Fadli. 

Selain dikenal melalui mega proyeknya, Fadli menambahkan, Trump juga diketahui publik, karena memiliki acara reality show. 

"Ketika publik Indonesia membicarakan mengenai seorang miliuner atau jutawan, maka yang terbersit di pikiran mereka kali pertama adalah sosok Donald Trump," ujar Fadli. 

Di bagian akhir, Fadli dan Setya diberikan oleh-oleh khusus dari toko Trump Tower. Fadli mengaku belum membukanya dan tidak tahu isi di dalamnya. 

Namun, dia mengatakan terkait dengan pemilu yang akan diselengarakan di AS, itu semua tetap diserahkan kepada publik Negeri Paman Sam. 

"Tetapi, kami juga peduli terhadap mereka yang memperhatikan mengenai Indonesia. Saya menghargai baik Presiden Barack Obama dan Donald Trump. Mereka adalah teman kami," kata Fadli. 

Fadli turut menjelaskan, kebijakan Trump yang kontroversial mengenai imigrasi tidak akan berpengaruh terhadap posisinya di Tanah Air. 

"Saya pikir, apa yang dia katakan tidak masalah. Apa yang dia sebut sebagai imigran ilegal, dia tidak memiliki masalah dengan orang lain, orang asing dengan imigran, tetapi selama status mereka legal," papar Fadli. 

Dia menyebut kebijakan imigrasi Trump merupakan sesuatu yang normatif dan sangat universal. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya