Komisi I: Setya Novanto Tak Dukung Trump Jadi Presiden AS

Ketua DPR Setya Novanto saat menghadiri kampanye Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id
50 Ahli Keamanan AS Tolak Pilih Trump
- Kemunculan Ketua DPR RI, Setya Novanto, dalam kampanye calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menimbulkan tanda tanya bagi publik di Tanah Air. Apakah kehadirannya di sana menjadi bentuk dukungan Indonesia terhadap pengusaha properti ternama itu.

Hollande Sebut Trump Memuakkan
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, membantah hal tersebut. Menurut dia, pertemuan Trump dengan Setya hanya pertemuan persahabatan.

Donald Trump Stres Dengar Tangis Bayi Saat Pidato
"Sebelumnya petinggi DPR diundang untuk menghadiri acara The 4th World Speakers Conference yang diadakan di Gedung PBB. Ketua DPR mendapatkan giliran ke-20 untuk berbicara dari 190 Ketua Parlemen yang hadir di sana,” ujar Tantowi melalui pesan pendek, Jumat, 4 September 2015.

Saat itu, Setya dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, diundang oleh Trump ke kantornya di Trump Tower di New York. Tantowi mengatakan, undangan itu digunakan Setya untuk menyampaikan ucapan terima kasih karena telah berinvestasi di Indonesia. Trump diketahui memiliki proyek properti di Jawa Barat dan Bali.

"Di saat seperti ini (ekonomi melemah), investasi yang masuk harus disyukuri,” ujar kolega Setya Novanto di Partai Golkar tersebut.

Usai pertemuan singkat Setya dan Trump, Ketua DPR itu diundang untuk hadir dan mengikuti konferensi pers.

"Kebetulan saja beliau sedang menggelar konferensi pers. Tidak ada pembicaraan politik apa pun. Beliau diundang hanya dalam rangka pertemuan persahabatan, jadi saya rasa hal itu bukan berarti menunjukkan kalau Indonesia mendukung Trump sebagai Presiden AS berikutnya," ujarnya. 

Topik Diskusi

Juru bicara Partai Golkar, Nurul Arifin, juga menyampaikan pernyataan senada. Dia mengatakan selama pertemuan, keduanya hanya membahas mengenai aliansi strategis Indonesia dan Amerika ke depan.

"Pertemuan tersebut membahas elemen-elemen pokok tentang hubungan kedua negara yang lebih komprehensif dan strategis. Selain itu, mereka juga membahas hubungan kerja sama ke depannya," ujar politisi Partai Golkar ini. 

Selain didampingi Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, Setya, terdapat Satya Yudha dan Eddy Pratomo sebagai utusan khusus Presiden yang ikut hadir.

(mus)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya