5-9-1888: Bapak Pendidikan India Lahir

Sarvepalli Radhakrishnan
Sumber :
  • www.ibtimes.co.in

VIVA.co.id - 127 tahun lalu, Presiden kedua India, Sarvepalli Radhakrishnan dilahirkan. Di India, 5 September diperingati sebagai Hari Guru Nasional.

Belum Bayar Utang Rp30 Ribu, Suami Istri Dibunuh

Sarvepalli Radhakrishnan merupakan seorang filsuf yang menduduki jabatan sebagai wakil presiden pertama di India (1952-1962) dan presiden kedua (1962-1967). 

Dikutip dari Maps of India, Radhakrishnan dikenang sebagai akademisi terkenal India pada bidang agama dan filsafat komparatif serta orang yang memperkenalkan filsafat India ke Barat, sehingga dapat menjembatani kesenjangan antara kedua budaya.

Radhakrishnan lahir dalam keluargra Telugu Brahmin di Tiruttani, Tamil Nadu. Ia menjalankan pendidikan pertamanya di Sekolah Dasar Tiruttani lalu pindah ke Sekolah Misi Injili Hermannsburg di Tirupati. Pada 1906, Radhakrishnan lulus dengan gelar master bidang Filsafat dari Kampus Kristen Madras.

Kemudian pada 1909, ia diangkat oleh Departemen Filsafat Universitas Madras Presidency. Setelah itu pada 1918, ia ditawari posisi sebagai profesor filsafat oleh Universitas Mysore. Sementara itu, di sela kesibukannya, Radhakrishnan menyempatkan diri untuk menulis artikel untuk jurnal bergengsi seperti The Quest, Journal of Philosophy dan International Journal of Ethics.

Selanjutnya pada 1921, ia diajak bergabung oleh Universitas Kolkata untuk mengisi kekosongan pada jabatan "King George V Chair of Mental and Moral Science". Lima tahun kemudian, ia mewakili Universitas Kolkata pada Kongres yang diadakan Universitas Kerajaan Inggris dan Universitas Filsafat Internasional yang bertempat di Universitas Harvard, Inggris.

Berselang tiga tahun, Radhakrishnan diundang untuk mengajar kelas pelajar Hibbert di Universitas Harris Manchester, Oxford. Hal ini menghasilkan diterbitkannya buku yang berjudul "An Idealist View of Life".  Pada tahun yang sama, ia ditawari untuk menempati posisi kepala Universitas Harris Manchester. Ia menggunakan kesempatan ini untuk mengajar murid-muridnya tentang perbandingan agama.

Ia diberikan gelar kebangsawanan oleh Raja George V pada 1931, karena pengabdiannya pada bidang pendidikan. Namun, setelah kemerdekaan India, Radhakrishnan berhenti menggunakan gelar itu dan lebih suka menggunakan gelar akademik doktor.

Dari 1931 hingga 1936, Radhakrishnan memulai kariernya sebagai wakil konsuler pada Universitas Andhra. Pada 1936, ia yang juga disebut dengan profesor Spalding dari jurusan Etika dan Agama Timur di Universitas Oxford juga dinobatkan sebagai "Fellow of All Souls College".

Kemudian, pada 1939, ia diundang oleh Pt. Madan Mohan Malaviya untuk menjadi wakil konselor dari Universitas Benares Hindu hingga 1948.

Setelah merdeka pada 1947, ia menjadi perwakilan negaranya di UNESCO dan berperan sebagai duta besar India untuk Uni Soviet dari 1949-1952. Setelah itu, ia menjadi anggota Dewan Konstituasi India.

Lalu pada 1952, ia terpilih sebagai orang pertama yang menjabat sebagai wakil presiden India dan juga presiden India kedua pada periode berikutnya. Saat dia menjabat sebagai pria nomor satu di negaranya, banyak muridnya yang terdahulu berhasrat ingin melakukan sesuatu untuk hari ulang tahunnya.

Menanggapi antusiasme para murid, Radhakrishnan mengatakan kepada mereka bahwa ia akan merasa sangat terhormat, jika hari ulang tahunnya dirayakan sebagai Hari Guru Nasional. Sejak saat itu, hari ulang tahun Radhakrishnan selalu dirayakan sebagai Hari Guru Nasional setiap tahunnya.

Pada Hari Guru Nasional, para murid dan pengajar pergi ke sekolah mereka seperti biasa dan hari itu ditandai sebagai perayaan serta pengucapan terima kasih pada para guru yang telah berjasa mendidik mereka.

Di beberapa sekolah, siswa senior akan berpakaian formal, para siswa akan mengenakan kain sari tradisional. Sementara itu, para siswa akan mengenakan celana panjang dan kemeja untuk menggantikan para guru dengan mengajar adik-adik kelas.

Radhakrishnan dihormati dengan gelar Bharat Ratna (penghargaan sipil tertinggi di India) pada 1954. (art)

Mengerikan, Macan Tutul Menyerang Desa di India
Warga India selfie bareng singa

Selfie di Depan Singa, Denda Rp3 Juta

Padahal sudah ada larangan. Tetap saja ada yang nekat.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016