Ini Pengakuan Ayah Bocah Suriah yang Tenggelam di Turki

mayat bocah suriah di tepi pantai
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id – Dunia dikejutkan dengan pemberitaan miris mengenai bocah berusia tiga tahun yang tenggelam dan jasadnya terdampar di Pantai Turki. Bocah tersebut merupakan pengungsi Suriah yang hendak menyeberang ke Pulau Kos, Yunani.
Jet Rusia Jatuhkan Bom di Suriah, 10 Warga Terluka

Media Turki kemudian berhasil mengidentifikasi bocah itu yang bernama Aylan Kurdi.Dia berasal dari kota Kobani, bagian utara Suriah dan dekat dengan perbatasan Turki.

Aylan bersama warga Suriah lainnya diketahui berupaya untuk menyeberang menuju ke Pulau Kos di Yunani. Namun, sayang perjalanan itu tidak berlangsung mulus. Sebanyak 12 orang di antaranya tewas di tengah perjalanan. 
Kisah Haru Atlet Olimpiade Nyaris Mati Menolong Pengungsi

Semula, terdapat 23 pengungsi Suriah yang menumpang dua perahu. Pejabat berwenang senior Angkatan Laut Turki mengatakan, dua perahu itu kemudian terpisah di Semenanjung Bodrum. 
Rusia Bantah Serang Kamp Pengungsi Suriah

Pasukan penjaga perbatasan yang sedang melakukan patroli menemukan perahu yang tengah terapung-apung. Militer mengatakan tim pencari dan penyelamat telah menyelamatkan ratusan migran di laut antara Turki dan pulau-pulau di Yunani dalam beberapa hari terakhir.

Yahoo News melansir, ayah Aylan sangat terpukul dengan kematian tragis putra dan istrinya. Dia mengatakan Aylan terlepas dari genggamannya saat perahu mereka terombang-ambing di Semenanjung Bodrum. 

“Saya memegang tangan istri saya, tapi Aylan terlepas dari genggaman saya. Saat itu gelap dan semua orang berteriak,” kata Abdullah Kurdi kepada agensi berita Turki, Dogan. 

Dia mengatakan saat itu mereka semua berusaha berpegangan ke perahu yang nyaris tenggelam. 

Abdullah terlihat begitu hancur saat duduk di luar kamar mayat di Bodrum. Dia menatap nanar ponselnya sembari menunggu peti mati yang menampung jasad anak serta istrinya.

Selanjutnya, dia bercerita bahwa perahu yang mereka tumpangi mulai kemasukan air dan perlahan tenggelam tak lama setelah mereka berlayar dari Kobani di tengah malam.

“Air mulai masuk ke perahu sekitar 500 meter dari pesisir. Kaki kami semua basah,” kata dia. 

Abdullah langsung memegang tangan istri dan anaknya, sembari berpegangan ke perahu. Namun, perahu kecil mereka tidak kuasa menahan besarnya gelombang.

“Saya berusaha berenang ke tepian dan mencari anak serta istri saya, tapi saya tidak bisa menemukan mereka,” ujar dia. 

Sebelumnya, keluarga Abdullah mengatakan dia dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri ke Kanada. Namun kini, dia hanya ingin kembali ke Kobani untuk menguburkan istri dan anaknya.

Dia juga bercerita bahwa keluarganya telah membayar jumlah yang tidak sedikit kepada agen penyelundup agar bisa keluar dari Suriah menuju Kos, kemudian terbang ke Kanada untuk memulai hidup baru. Sayang, impian indah itu berakhir fatal. 

Di sisi lain, pemerintah Turki telah menahan empat orang yang dicurigai sebagai agen penyelundup yang bertanggung jawab atas insiden yang menewaskan Aylan dan 11 orang lainnya. Keempatnya merupakan warga negara Suriah berusia antara 30 – 41 tahun.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya