Jenazah Balita Terdampar di Turki Dimakamkan

mayat bocah suriah di tepi pantai
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Helikopter Rusia Ditembak Jatuh
- Raut kesedihan jelas terlihat di wajah Abdullah Kurdi, ketika mengantarkan Aylan Kurdi ke tempat peristirahatan terakhirnya. Aylan tewas tenggelam, ketika menyeberang ke pulau Kos, Yunani, bersama keluarganya untuk melarikan diri dari konflik di Suriah.

RS Bersalin di Suriah Dihantam Bom Saat Operasi Caesar

Dikutip dari laman
Rusia Bantah Serang Kamp Pengungsi Suriah
Dailymail , Sabtu 5 September 2015, Aylan, serta saudaranya, Galip berusia lima tahun, dan ibunya Rehan dimakamkan di kota Kobane, Suriah, pada Jumat 4 September 2015.

Ketika berbicara kepada kantor berita Dogan di bandara Ataturk Istanbul, Abdullah, ayah Aylan masih tampak terpukul.


"Sebagai seorang ayah yang kehilangan anak-anaknya, saya tidak ingin apa-apa di dunia ini, yang saya inginkan adalah bahwa tragedi ini di Suriah, segera berakhir dan perdamaian kembali memerintah," kata Abdullah.


Paman Abdullah, Suleiman Kurdi, mengatakan bahwa dengan kejadian ini, adiknya Abdullah tidak ingin lagi meninggalkan Suriah.


"Dia hanya ingin ke Eropa demi anak-anaknya, sekarang mereka sudah mati. Dia ingin tinggal di sini, di Kobane, di samping mereka," ujar Suleiman.


Ratusan pelayat pun datang untuk menyaksikan pemakaman Aylan. Wartawan lokal, Mustefa Ebdi melaporkan semua orang sedih dan menangis. Ayah Aylan tampak mati rasa menghadapi kerumunan pelayat.


"Saya tidak menyalahkan orang lain untuk ini, saya hanya menyalahkan diri saya sendiri. Saya harus membayar harga untuk sisa hidup saya," kata Abdullah di depan pelayat.


Dia mengatakan, bahwa anak-anaknya hanyalah beberapa dari korban konflik sejak empat tahun ini di Suriah. Sehingga, memohon untuk solusi atas tragedi yang mencengkram negaranya.




11 anggota keluarga Abdullah tewas dibunuh ISIS


Pada saat pemakan, kakek Aylan, Sexo Seno Kurdi kepada
Newsseek
, mengatakan bahwa sebelumnya mereka telah kehilangan 11 anggota keluarga mereka, karena tewas dibunuh oleh ISIS Juni lalu.


"Hanya beberapa bulan yang lalu, kami kehilangan 11 anggota keluarga kami, dan sekarang anak saya dan cucu saya tewas," ujar Sexo.


Sexo mengatakan, di antara 11 keluarganya yang tewas adalah beberapa orang sepupunya, anak laki-laki keduanya, serta bibi mereka, bahkan beberapa dari sanak saudaranya itu, ia katakan tewas ditembak di rumah mereka


ISIS telah menguasai Suriah selama empat tahun lalu dan merebut kota Kobane tahun lalu, tetapi pejuang Kurdi yang didukung oleh serangan udara yang dipimpin AS kembali mengontrol pada Januari lalu.


Kemudian, pada Juni lalu, pejuang ISIS menyerang Kobane dan meledakkan bom bunuh diri dan bertempur dengan pasukan Kurdi di jalan Kobane, sejumlah warga sipil dan pejuang Kurdi pun tewas. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya