Ini Alasan Pengungsi Suriah Memilih Kabur ke Jerman

Migran yang tengah menanti bus untuk membawa mereka ke Austria
Sumber :
  • REUTERS/Srdjan Zivulovic
VIVA.co.id
Menteri Jerman: Pemakaian Burkini di Sekolah Harus Diizinkan
- Ribuan pengungsi Suriah menyeberang ke Benua Eropa hanya ingin menuju ke satu negara, yaitu Jerman. Selain ramah terhadap pendatang, Kanselir Jerman Angela Merkel sudah berkomitmen untuk membuka perbatasan mereka bagi para pengungsi. 

Mendagri Baru Jerman: Islam 'Tidak Punya' Tempat di Jerman
Laman Internasional Business, Senin, 7 September 2015 melansir, di Jerman, pengungsi Suriah bisa memperoleh status suaka politik dan diberi bantuan keuangan.

Wanita Sadis, Tiap Melahirkan Masukkan Bayinya ke Freezer
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Jerman, pada tahun ini mereka akan menerima sekitar 800 ribu pencari suaka. Angka ini empat kali lipat lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2014. 

Jerman juga menjadi negara terbesar di antara anggota Uni Eropa lainnya yang bersedia menerima gelombang pengungsi. Pada Juli lalu, Jerman telah menerima lebih dari 37 ribu pencari suaka. Angka tersebut meningkat 93 persen jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. 

Bagi pengungsi yang telah tiba di Jerman, mereka akan diberikan status pengungsi khusus. Migran yang berasal dari negara yang relatif aman seperti Serbia, Macedonia dan Bosnia-Herzegovina, dideportasi dalam waktu satu tahun. 

Bagi pengungsi yang diterima, mereka diizinkan untuk tinggal di Jerman selama tiga tahun. Setelah itu, mereka dapat mengajukan permohonan izin tinggal terbatas jika situasi di negara asal mereka tidak berubah.

Usai mendaftar, pengungsi ditempatkan di 16 negara bagian di Jerman dengan fasilitas kamar bersama, tempat tidur, dan fasilitas mencuci. 

Namun, untuk bisa tiba dengan selamat di Jerman bukan perkara mudah. Butuh waktu hampir dua bulan untuk menyeberang melalui Turki lalu menempuh jalur laut untuk menuju ke Yunani. 

Pengungsi harus melalui jalur negara-negara Balkan dan naik kereta api melalui Eropa Tengah, lalu baru tiba di Jerman. Begitu tiba, urusan mereka belum selesai.

Pengungsi masih harus mengantre di depan Kantor Negara Urusan Sosial dan Kesehatan (LaGeSo). Kantor itu bertugas sebagai pusat pendaftaran suaka resmi yang diproses oleh Pemerintah Jerman. 

Para pendatang hanya diberi selembar kertas dengan nomor di atasnya. Lalu, mereka harus menunggu, kadang hingga lebih dari satu pekan. Jika mereka sudah terdaftar, maka proses pemberian suaka, baru bisa dilakukan. 

Bahagia di Jerman 

Salah satu pengungsi yang merasa bahagia tiba di Jerman adalah Nahla. Wanita berusia 35 tahun itu berupaya tujuh kali untuk bisa tiba di Negeri Panser. Sebelumnya, gagal. 

Namun, ketika berhasil menyeberang hingga ke Yunani pun, Nahla butuh waktu tiga bulan untuk tiba di Jerman. 

Dia bercerita perjalanan menuju ke Jerman tak mudah. Ketika tiba di Bulgaria, polisi perbatasan malah melepas anjing pencari. Alhasil, sebagian besar uang milik Nahla diambil polisi agar dia dibebaskan. Sementara, saat di Serbia, dia harus dipenjara selama sehari dan membayar uang tebusan senilai 100 Euro atau setara Rp1,5 juta. 

Tetapi, begitu dia menjejakkan kaki di Jerman, Nahla bahagia bukan kepalang.

"Saya senang akhirnya berada di Jerman. Saya tidak peduli berapa lama proses pendaftaran, tetapi berharap dalam waktu dekat saya bisa mulai bekerja di sini sampai perang di Suriah berakhir," kata dia. 

Jika Nahla berhasil mengantongi status suaka, maka dia akan menerima 359 Euro per bulan atau setara Rp5,6 juta. Nominal itu, diakuinya memang lebih rendah dari uang kesejahteraan yang diterima warga Jerman. 

Selama tiga bulan, Nahla tidak diizinkan untuk bekerja. Pun, setelah itu, tidak ada yang menjamin dia bisa memperoleh pekerjaan. 

Sayangnya, para pengungsi masih harus mengalami diskriminasi saat bekerja. Para pengusaha tidak ingin mempekerjakan pengungsi atau pencari suaka. Sebab, mereka baru diizinkan mengambil pekerjaan itu jika warga Jerman atau negara anggota Uni Eropa lainnya tidak bersedia mengisi posisi itu. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya