- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id - Hujan es disertai angin kencang yang melanda Kota Mekkah pada Jumat, 11 September 2015, telah menumbangkan sebuah mesin derek atau crane yang digunakan untuk perluasan Masjidil Haram.
Crane tersebut jatuh menimpa bangunan Masjidil Haram, dan alat pemberatnya juga menimpa ring 1 Kabah. Akibat tragedi crane tersebut berdampak pada kegiatan jemaah Haji, terutama untuk tawaf.
Jembatan berlantai dua dengan lebar 12 meter dan tinggi mencapai 4 meter itu biasanya digunakan untuk jemaah haji yang sudah tua dan menggunakan kursi roda. Kegiatan tawaf dihentikan untuk sementara waktu demi keselamatan jemaah.
"Pemimpin proyek konstruksi telah memutuskan untuk menangguhkan tawaf di jembatan demi keselamatan jemaah," ujar sumber seperti dikutip dari Saudi Gazette, Minggu 13 September 2015.
Jembatan itu mampu menampung 35 ribu jemaah per jam. Jembatan itu sendiri dibangun sebagai mataf sementara hingga perluasan mataf utama selesai.
Sementara itu, jumlah jemaah haji Indonesia korban meninggal dunia atas tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram bertambah.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, Minggu 13 September 2015, mengumumkan total jemaah yang meninggal dunia yaitu tujuh orang. (ase)