Sudirman dan Badar Diculik di Papua Nugini

Peta Papua.
Sumber :
  • papua.go.id
VIVA.co.id
Papua Bangun Kompleks Olahraga Mewah untuk PON 2020
- Dua warga Indonesia dilaporkan menghilang, diduga akibat diculik oleh kelompok Organisasi Pembebasan Papua Barat (OPM). Dua WNI yang masih ditawan diketahui bernama Sudirman dan Badar. 

Selundupkan Kayu, 8 Warga Papua Nugini Dicokok TNI AL
Keduanya diketahui bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, distrik Kerom Papua Nugini. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal ketika dikonfirmasi membenarkan adanya aksi penculikan. Namun, Iqbal enggan membeberkan identitas pelaku penculikan. 

Pendidikan di Kawasan Indonesia Timur Masih Timpang
Dihubungi melalui pesan pendek pada Minggu, 13 September 2015 oleh VIVA.co.id, Iqbal menyebut informasi mengenai penculikan diterima oleh Konsulat RI di Vanimo, PNG pada Sabtu kemarin. 

"KRI Vanimo mendapatkan informasi mengenai adanya dua WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata di Skouwtiau wilayah PNG. Insiden juga telah dikonfirmasi oleh Angkatan Bersenjata Papua Nugini," kata Iqbal. 

Selain dua WNI yang kini disandera, terdapat satu warga Indonesia lainnya yang mengalami luka tembakan saat terjadi pergumulan. WNI diketahui bernama Kuba dan telah dilarikan ke RS Bayangkara, Jayapura, untuk memperoleh perawatan intensif.

Iqbal mengatakan, KRI Vanimo kini masih terus berkoordinasi dengan militer PNG agar bisa menyelamatkan kedua WNI. 

"Menurut militer PNG, kedua WNI dalam kondisi baik. Militer PNG terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI. Oleh sebab itu, Kemlu telah meminta agar keselamatan keduanya menjadi prioritas utama," ungkap Iqbal yang mengirukan kaliman Konsul RI di Vanimo, Elmar Lubis. 

Iqbal mengatakan, hingga saat ini, proses negosiasi masih terus berlangsung. Militer PNG kembali menegaskan kondisi dua WNI dalam keadaan baik. 

"Kami berharap, dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan positif. Kami percaya militer PNG bisa menangani situasi ini," kata Iqbal. 

OPM terus beraksi agar mendapat simpati dan perhatian dari publik internasional. Merasa pemerintah pusat bersikap tidak adil, mereka bertekad untuk memerdekakan Papua. 

Menyadari hal itu, Pemerintah Indonesia mulai gencar melakukan pendekatan dan upaya diplomasi ke negara-negara Pasifik, yang notabene memiliki suka Melanesia yang besar. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya