Kalah Voting, Tony Abbott Terjungkal dari Kursi PM Australia

PM Australia Malcolm Turnbull bersama Menlu Australia Julie Bishop
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Pelecehan Seksual Bayangi Anak Pengungsi di Australia
- Berakhir sudah karier Tony Abbott sebagai Perdana Menteri Australia. Dalam pemungutan suara yang dilakukan secara rahasia pada Senin malam, 14 September 2015, di dalam internal Partai Liberal, Abbott dikalahkan oleh rekannya sendiri, Menteri Komunikasi, Malcolm Turnbull. 

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
Dikutip dari Reuters, Senin, 14 September 2015, Turnbull berhasil meraih 54 suara tambahan, setelah sebelumnya telah mengantongi 60 suara anggota parlemen dari Partai Liberal.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme
Sementara, Abbott hanya berhasil meraih 44 suara. Informasi itu disampaikan oleh perwakilan Partai Liberal, Scott Buchholz, kepada media usai pertemuan di Canberra. 

Turnbull rencananya akan dilantik sebagai PM baru Negeri Kanguru pada Selasa esok. Pada akhir tahun 2016, Australia akan menggelar pemilihan umum. 

Ditanya komentarnya usai berhasil mengalahkan Abbott, Turnbull mengaku sangat terhormat bisa diberi kepercayaan menjadi pemimpin Partai Liberal dan orang nomor satu di Australia. 

"Saya sangat terhormat dan bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan kepada saya hari ini," ujar Turnbull bersemangat ketika memberikan keterangan pers pada tengah malam. 

Dia menegaskan, era pemerintahannya akan menjadi pemerintahan liberal yang menyeluruh. Fokus pemerintahannya kelak akan berkomitmen pada kebebasan, individu dan pasar. 

Figur lainnya yang berhasil menyukseskan Turnbull menjadi PM baru Australia, karena adanya dukungan dari Menteri Luar Negeri Julie Bishop. Untuk kali kedua, Bishop terpilih menjadi Wakil Ketua Partai. 

Abbott sebelumnya berjanji untuk siap melawan tantangan yang diajukan oleh Turnbull. Tetapi, dia gagal mengatasi ketidakstabilan yang terjadi di Australia. Abbott mengatakan telah berupaya mengatasi hal itu selama berbulan-bulan di dalam Partai Liberal. 

Usai dikalahkan oleh Turnbull, Abbott berjalan keluar ruang pemungutan suara dengan wajah masam dan tidak bersedia memberikan komentar apa pun kepada media.

Kekalahan Abbott ini sudah diduga sebelumnya, karena popularitas mantan atlet itu dalam beberapa pekan terakhir terus merosot. Terutama, lantaran dia dianggap gagal membuat perbaikan terhadap perekonomian di Australia. 

Sebelumnya, Abbott pernah mengalahkan Turnbull dalam pemilihan Ketua Partai Liberal di tahun 2009 lalu. Sebagai sosok PM, Turnbull sempat dianggap lebih ideal ketimbang Abbott. 

Tetapi, dukungan Turnbull terhadap skema perdagangan karbon, pernikahan sejenis dan dukungan kaum republik Australia, menyebabkan Turnbull menjadi tak populer di mata masyarakat Negeri Kanguru. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya