Indonesia Tolak Bantuan Singapura

Seorang personel TNI AD dari Kodim 0415-Batanghari mencoba memadamkan kebakaran lahan gambut milik warga di Gambut Jaya, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (10/9)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan, telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Lingkungan dan Hutan Indonesa, Siti Nurbaya Bakar, untuk membicarakan bantuan yang akan diberikan Singapura terkait bencana kebakaran hutan yang tidak kunjung usai.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

Sebelumnya, Indonesia telah mau menerima bantuan dari Tenaga Militer Singapura. Bantuan diberikan dalam bentuk penyemaian awan dan penyiraman air dalam skala besar untuk memadamkan api, tetapi pada akhirnya Indonesia menolaknya.
Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat


“Kami sudah mengirimkan tenaga militer kami untuk mengatasi hal ini. Kami juga sudah melakukan pemadaman api dengn bom air di Riau sebanyak 18 juta liter dan 12 juta liter di Sumatera Selatan serta Jambi. Kami juga melakukan penyemaian awan dengan 120 ton garam di Riau dan 56 ton lainnya di Sumatera Selatan,” kata Siti Nurbaya.


Ia mengaku Indonesia sudah melakukan semua upaya yang dapat dilakukan untuk menghentikan amukan api. Karenanya, ia meyakinkan pemimpin-pemimpin negara lain bahwa Indonesia serius dan mampu untuk mengatasi permasalahan ini sendiri.


Sementara itu, Ketua dari
Singapore Institute of International Affairs
atau Institusi Hubungan Internasional Singapura, Profesor Simon Tay, mengatakan hal ini menjadikan kedua negara berada dalam posisi yang sulit.


“Pendekatan ini mungkin bukan jalan terbaik yang dapat dilakukan oleh Singapura. Saya rasa di semua investigasi di alam ini memiliki tantangan, dimana anda harus menjadi pemain yang tangguh,” kata Tay.


Dilansir dari
Channel News Asia,
Undang-Undang Singapura yang mengatur mengenai polusi udara seperti ini akan mengenakan denda sebesar Sin$2.000.000 kepada perusahaan yang menyebabkan atau berkontribusi dalam muncul dan tersebarnya polusi asap di Singapura.


Tay menjelaskan, beberapa perusahaan besar di Singapura sudah mulai mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini. Mereka sudah menyiapkan peralatan untuk memadamkan api yang bahkan tidak dimiliki oleh pejabat provinsi.


“Pasti ada perusahaan yang mengaku bahwa kebakaran itu tidak disebabkan oleh perusahaan mereka. Karena itu saya rasa langkah penting yang pertama harus saling disetujui adalah siapapun yang memulai kebakaran ini harus ikut bertanggungjawab. Tetapi kita juga harus memberikan mereka waktu karena ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan,” ujar Tay. (ase)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya