- VIVA.co.id
VIVA.co.id - Sebanyak 717 jemaah haji dari seluruh dunia wafat dalam tragedi Mina, Kamis 24 September 2015. Insiden itu bahkan mengakibatkan 863 jemaah haji mengalami luka-luka.
Dilansir dari laman Reuters, Jumat 25 September 2015, insiden berdesakan itu terjadi saat dua rombongan haji dalam jumlah besar tiba bersama-sama dalam satu persimpangan saat hendak melempar jumrah. Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan, insiden di Jalan Arab 204 adalah tragedi terburuk sepanjang 25 tahun terakhir dalam melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Sejumlah tragedi dalam pelaksanaan ibadah haji terjadi tepat di Hari Raya Idul Adha, saat jemaah haji melaksanakan ritual melempar jumrah. Insiden pertama terjadi pada Juli 1990. Kala itu setidaknya 1.426 jemaah haji kehabisan nafas di dekat terowongan dekat Makkah. Selanjutnya di tahun 2006, setidaknya 346 jemaah wafat akibat terinjak-injak pada prosesi serupa.
Sipil pertahanan setempat melalui akun twitternya mengisahkan, lebih dari 220 ambulans dan 4.000 petugas penyelemat dikerahkan untuk mengatasi korban cidera. Beberapa korban cidera bahkan dievakuasi dengan helikopter.
Seorang jemaah haji Arab yang tidak mau namanya disebut mengatakan, dirinya yang semula berharap bisa melempar jumrah pada Kamis sore kini merasa ketakutan dan tak mau mengambil risiko.
"Saya sangat lelah dan setelah insiden itu saya tidak bisa pergi. Saya akan menunggu sampai malam hari tapi jika tidak bisa menyelesaikannya, saya akan melihat apakah mungkin ada seseorang yang akan melakukannya atas nama saya."
Upaya meningkatkan keamanan dan keselamatan di jamarat sesungguhnya telah dilakukan dengan memperbesar tiga tiang untuk menambah daerah keluar dan masuk bagi jemaah haji yang hendak melempar jumrah.
Lebih dari 100 ribu polisi dan ribuan kamera video bahkan telah disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan jemaah haji.
Anggota DPR Ingatkan Pemerintah Soal Dana Haji
Uang itu tak boleh digunakan sembarangan.
