Dubes Toto Segera Kembali ke Brasil

Presiden Bertemu Menlu dan Dubes Indonesia Untuk Brazil di Istana Negara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ismar Patrizki

VIVA.co.id - Duta Besar RI untuk Brasil, Toto Riyanto, rencananya akan segera kembali ke Negeri Samba untuk menyerahkan surat kredensial dan resmi bertugas.

'Cultural Coffee Morning', Promosi Indonesia ala Kemlu

Menurut Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, Pemerintah Brasil menjanjikan akan ada upacara pemberian surat kredensial dari para Duta Besar kepada Presiden Dilma Rousseff. 

Demikian isi keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima VIVA.co.id. Retno menyebut kemungkinan upacara penyerahan surat kredensial itu  akan dilakukan pada bulan ini. 
Menlu Retno: Belum Ada Laporan WNI jadi Korban Bom Pakistan

"Namun, saya belum bisa mengkonfirmasikan hal itu. Pada bulan ini, Pemerintah Brasil menjadwalkan ada upacara penyerahan surat kredensial. Saat itu pula, Duta Besar Toto Riyanto juga akan hadir," kata Retno. 
Diskusi Empat Jam, Bali Process Hasilkan Dua Dokumen

Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda itu mengatakan sebelumnya Brasil telah menjadwalkan akan ada penyerahan surat kredensial pada bulan September. Tetapi ditunda, karena situasi politik di dalam negeri Brasil yang dinamis.

"Tidak hanya Dubes dari Indonesia saja yang jadwalnya ditunda, tetapi semua Dubes yang juga telah dijadwalkan," kata Retno.  

Bercermin dari kejadian sebelumnya, Retno mengatakan Menteri Luar Negeri Brasil langsung mengontaknya untuk menyampaikan informasi mengenai penundaan pemberian surat kredensial. 

"Tetapi, dalam upacara penyerahan kredensial, Indonesia dipastikan ada di dalamnya. Setelah menyerahkan surat kredensial, maka kedua negara sepakat untuk mengejar isu hubungan bilateral," tutur mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia itu.

Insiden penolakan menerima surat kredensial ini, sempat menjadi batu sandungan bagi hubungan kedua negara agar terjalin lebih erat. Terlebih, RI dan Brasil adalah negara besar di masing-masing kawasan. Keduanya juga masuk ke dalam jajaran negara anggota G20. 

Oleh sebab itu, dalam pertemuan bilateral yang digelar di sela Sidang Umum PBB pada tanggal 29 September lalu, Menlu Brasil Mauro Luiz lecker Vieira dan Retno sepakat untuk memperbaiki hubungan tersebut.

Hubungan kedua negara, kata Retno, diakui sempat tegang karena adanya eksekusi mati terhadap warga mereka, Marco Archer Cardoso. 

"Di Brasil kan tidak dikenal hukuman mati, sehingga jika ada warga mereka yang dihukum mati di negara lain, mereka terkejut. Tetapi, Brasil juga memahami mengenai hukum yang berlaku di Indonesia," papar Retno di New York, Amerika Serikat. 


Toto dipanggil pulang Kementerian Luar Negeri RI pada bulan Februari lalu, karena Rousseff enggan menerima surat kepercayaan yang dibawa oleh Dubes dari Partai Demokrat itu. Ketika itu Rousseff mengatakan ingin menunggu . (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya