Singapura Lega RI Akhirnya Mau Terima Bantuan Lawan Asap

Kabut asap
Sumber :
  • Reuters/Edgar Su
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, mengungkapkan kelegaannya karena RI pada akhirnya bersedia menerima tawaran Singapura untuk memberantas kabut asap. Kepastian itu diperoleh usai Vivian menghubungi mitranya, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi, melalui telepon. 

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan
Harian Straits Times, Rabu, 7 Oktober 2015 melansir, dalam pembicaraan semalam, Retno mengindikasikan Indonesia akan menerima tawaran tersebut. 

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
"Keputusan itu baik bagi negara kami untuk bekerja sama menuntaskan masalah ini secepat mungkin. Untuk sementara waktu, saya bahagia bisa kembali melihat langit biru pada hari Rabu," tulis Vivian. 

Negeri Singa menawarkan paket bantuan berupa personel, satelit dengan gambar resolusi tinggi dan koordinat titik api. Selain itu, Angkatan Bersenjata Singapura menawarkan bantuan berupa satu pesawat C-130 untuk membuat hujan buatan dan dua pesawat C-130 untuk mengangkut petugas pemadam kebakaran. 

Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) juga menyediakan satu helikopter Chinook yang dilengkapi dengan satu ember besar untuk memadamkan api. 

"Singapura siap untuk membantu Indonesia dalam memadamkan kebakaran dan meredakan kabut asap," tulis MFA.

Pernyataan itu disampaikan MFA usai sebelumnya mengirimkan surat berisi permintaan resmi nama-nama perusahaan yang diduga terlibat dalam aksi kebakaran ke KBRI di Singapura pada Selasa lalu. 

Kepastian penerimaan bantuan juga dipastikan oleh Presiden Joko Widodo hari ini. Dia mengatakan Indonesia akan menerima bantuan dari Singapura dan Malaysia dalam melawan kabut asap. 

"Kemarin kita sudah minta bantuan dan dibantu dari Singapura. Masih dalam proses," kata Jokowi.

Sementara, juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, dalam keterangan persnya pada Kamis, 8 Oktober 2015 menjelaskan, bantuan yang akan diterima Indonesia tidak hanya datang dari Singapura. Sejauh ini, sudah ada lima negara yang dihubungi, termasuk Singapura. Keempat negara lain yang dikontak yaitu Australia, Tiongkok, Rusia dan Malaysia. 

"Mengenai jenis bantuan yang akan diterima masih terus dibicarakan, tetapi yang pasti kami membutuhkan pesawat yang bisa mengangkut ribuan air liter," kata Arrmanatha di kantor Kemlu di kawasan Pejambon, Jakarta Selatan. 

Sebelumnya, dengan alasan masih bisa menangani sendiri dan memiliki sumber daya yang cukup. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya