Produk Tisu Buatan Asia Pulp Ditarik dari Singapura

Kabut Asap di Singapura
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Jaringan pusat perbelanjaan NTUC FairPrice dan Sheng Siong pada Rabu kemarin mengumumkan mereka akan menarik semua produk berbasis kertas yang dihasilkan Asia Pulp & Paper Group (APP). Sebab,  produk hasil anak perusahaan Sinar Mas Group itu tidak mengantongi sertifikasi label hijau Singapura. 

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan
Dalam keterangan rilis yang diterima Stasiun berita Channel News Asia, Rabu, 7 Oktober 2015, jaringan supermarket itu akan menarik produk FairPrice Softpack Tissue 200s dan FairPrice Gold 3 Ply Facial Tissue 140s yang dipasok oleh APP. 

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
Supermarket FairPrice mengatakan mereka juga akan menarik semua produk terkait APP, termasuk di dalamnya dari Paseo, NICE, dan Jolly mulai Rabu kemarin pukul 17.00. Menurut CEO NTUC FairPrice, Seah Kian Peng, alasan mereka menarik produk APP murni hanya karena adanya pemberlakukan sertifikasi label hijau yang ditentukan oleh Dewan Lingkungan Singapura (SEC).

"Kami telah secara aktif memantau situasi dalam satu pekan terakhir. Kami mulai menggelar pertemuan dengan beragam pihak terkait, ketika daftar perusahaan, termasuk di dalamnya APP, disebut sebagai salah satu tersangka penyebab kabut asap," ujar Seah.

Dia mengatakan, sebagai mitra bisnis, mereka baru akan mengambil sikap sambil menunggu informasi dan hasil penyelidikan oleh otoritas berwenang.

"Keputusan kami untuk menarik semua produk APP merupakan hasil pembatasan sementara sertifikasi label hijau," Seah menambahkan. 

Sementara, supermarket lainnya NTUC Health Unity Pharmacy telah mengumumkan tidak akan membeli produk apa pun yang diproduksi APP atau empat perusahaan lainnya dari Indonesia yang diduga tersangka yang menyebabkan kabut asap di Indonesia.

"Sebagai salah satu jaringan toko kesehatan terdepan di Singapura, kami berkomitmen untuk menjadi warga yang bertanggung jawab dengan mengkampanyekan praktik ramah lingkungan dan bisnis berkelanjutan," kata Direktur Pelaksana dan Kepala Bagian Makanan Sehat dan Farmasi NTUC Health, Bernard Lee. 

Dia menambahkan, akan terus memantau produk baru yang keluar dan bekerja dengan perusahaan yang diberi sertifikasi skema label hijau Singapura. 

Sementara, juru bicara supermarket Sheng Siong mengatakan, akan segera menarik semua produk APP, jika mereka telah memberlakukan kebijakan itu. 

APP sendiri membantah terlibat dalam aksi pembakaran lahan di Indonesia. Mereka mengatakan tidak perlu ada yang disembunyikan dan tidak ada pemasok mereka yang terbukti terlibat dalam aksi pembakaran hutan di Indonesia, sehingga menyebabkan kabut asap.

Bantah Terlibat

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan untuk media pada Rabu kemarin, APP mengatakan telah menerima notifikasi dari Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) pada 25 September lalu dan telah merespons sesuai tenggat waktu yang mereka tentukan.

APP mengaku telah mengundang pejabat berwenang NEA untuk berkunjung ke area operasi mereka di Indonesia untuk menunjukkan kebijakan tidak adanya pembakaran lahan. 

"Jika salah satu pemasok kami ditemukan terlibat dalam aksi pembakaran hutan, maka kebijakan kami sudah jelas dan kami akan memutuskan kerja sama dengan pemasok itu. Tetapi, sejauh ini, tidak ada satu pun pemasok yang terbukti terlibat," ujar perwakilan APP menulis dalam pernyataannya. 

Menurut mereka, terlalu dini jika membuat penilaian. Kecuali, penyelidikan oleh otoritas berwenang telah rampung. APP menyebut, situasi kebakaran saat ini kompleks. 

Baik Pemerintah Singapura dan Indonesia tengah melakukan penyelidikan terkait situasi ini. Perusahaan lainnya dan anak perusahaan diharapkan akan memberikan respons dalam waktu satu pekan mendatang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya