- Reuters/Recep Yilmaz
VIVA.co.id - Setidaknya 20 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka dalam ledakan di dekat stasiun kereta api utama Ankara, Turki, Sabtu pagi, 10 Oktober 2015. Ledakan itu terjadi tak jauh dari lokasi yang akan menjadi pusat acara long march aksi damai.
Media pemerintah Turki Anadolu Agency mengatakan ledakan itu disebabkan oleh seorang pembom bunuh diri. Ledakan itu terjadi menjelang rencana aksi damai untuk memprotes konflik antara militan negara dan Kurdi di Turki tenggara. Laporan media sebelumnya mengatakan ada dua ledakan.
Menurut kantor berita Dogan, puluhan orang tergeletak di jalan, sementara ratusan lainnya berlarian menyelamatkan diri. Ledakan itu terjadi pada saat meningkatnya tingkat kekhawatiran keamanan di Turki, dan tiga minggu menjelang pemilihan parlemen.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 10 Oktober 2015, pemerintah Turki secara resmi telah menyebut ledakan tersebut sebagai aksi terorisme. Pemerintah juga mengatakan akan segera melakukan investigasi atas kasus ini.
Perdana Menteri Turki, Ahmed Davutoglu, segera menggelar pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri, Yalcinn Akdogan, pejabat pemerintah lainnya dan kepala keamanan pada pukul 12 siang waktu setempat. Perdana menteri segera mengambil tindakan atas aksi tersebut, demikian dikabarkan oleh kantor perdana menteri. (one)