Menlu: Bantuan Asing akan Digunakan Sesuai Kebutuhan

Kabut Asap di palembang, Warga Shalat Minta Hujan
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bantuan dari negara tetangga untuk memadamkan api akan tetap digunakan hingga kebutuhan di lapangan terpenuhi. Dia menjelaskan, bantuan tersebut akan terus dipantau, hingga sejauh mana kondisi di lapangan masih membutuhkan bantuan tersebut. 

DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan
Hal itu disampaikan Retno ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan di kawasan Jakarta Pusat, pada Senin 12 Oktober 2015. 

Zumi Zola Berikan Eskavator Tiap Kecamatan di Jambi
“Bantuan akan terus kami gunakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kami akan melihat dari waktu ke waktu sejauh mana kebutuhan di lapangan yang masih membutuhkan bantuan asing,” ujar Retno. 

Pada pekan lalu, Indonesia akhirnya bersedia menerima bantuan dari lima negara sahabat yakni Singapura, Malaysia, Australia, Rusia, dan Tiongkok. Thailand dan Jepang belakangan juga ikut menawarkan bantuan.

Bantuan yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia saat ini adalah pesawat yang mampu mengangkut air dalam jumlah banyak. Maka pesawat water bombing menjadi salah satu pilihan. 

Data yang diperoleh VIVA.co.id, menunjukkan masih ada sekitar 456 titik api yang tersebar di beberapa provinsi.

Pesawat dari Malaysia dan Singapura dilaporkan sudah mulai beroperasi. Mereka menyiramkan air dengan menggunakan pesawat water bombing di titik api sejak hari Minggu kemarin. 

Jepang juga membantu dengan memberikan bahan kimia atau chemical substance dan ahli penggunaan bahan tersebut untuk memadamkan api. 

“Rencananya besok akan tiba pesawat dari Australia dengan kapasitas tampung 15.000 liter air,” kata mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu. 

Rusia akan mengirimkan dua unit pesawat yang mampu menampung sekitar 12.000 liter air.

“Kami masih bicarakan bentuk bantuan yang akan dikerjasamakan dengan Tiongkok dan Thailand,” ujar Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya