Heboh Spanduk 'Selamat Datang Presiden Megawati' di Busan

Spanduk Megawati
Sumber :
  • Facebook KBRI Seoul

VIVA.co.id - Dunia maya di Tanah Air kini sedang dihebohkan dengan isu foto sebuah spanduk yang dipasang di Busan Indonesia Centre (BIC), Busan, Korea Selatan.

Masinton: Nama Cagub PDIP Sudah di Dompet Megawati

Di dalam spanduk itu tertulis: "Selamat datang, Ibu Presiden Megawati Soekarnoputri di Busan Indonesia Centre!". 

Selain itu, di samping spanduk, terpasang tanda kantor konsuler Indonesia di Busan, sehingga seolah-olah tercipta kesan pemasangan spanduk itu direstui pemerintah.
Jokowi Beber 'Mantra' RI di Forum Ekonomi Islam Dunia

Komentar di dunia maya pun kian membuat heboh, lantaran tercipta persepsi Presiden sesungguhnya adalah Megawati dan bukan Joko Widodo.
Jokowi: Jumlah Peserta Tax Amnesty Baru 344 Orang

Kepala Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Seoul, Didik Eko Pujianto, yang dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Selasa pagi, 13 Oktober 2015, menyebut pemberitaan beberapa media di Tanah Air kurang tepat.

Dia menjelaskan spanduk itu dipasang oleh seorang pengajar di sebuah universitas di Negeri Ginseng, Kim Soo-il. 

"Yang bersangkutan membuat dan memasang spanduk itu, tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan kami," kata Didik. 

Dia membenarkan Megawati memang tengah berada di Korsel. Salah satunya untuk menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Maritim dan Kelautan Korea di kota Busan. 

"Beliau kan memang sedang melakukan perjalanan ke Tiongkok dan Korsel. Di Korsel, dijadwalkan Ibu Mega akan berkunjung ke tiga kota yakni, Seoul, Busan dan Pulau Jeju," papar Didik. 

Mega saat ini masih di Tiongkok, dan akan tiba di Seoul pada 15 Oktober 2015. Terkait pemasangan spanduk, Prof Kim, kata Didik telah meminta maaf dan mengakui kekeliruannya. Dia mengaku seharusnya di spanduk tertulis Presiden ke-5 Indonesia. 

"Dia mengakui cara berpikirnya berbeda dengan warga Indonesia kebanyakan. Diberi kata 'Presiden' maksudnya untuk menghormati Ibu Mega, karena mengikuti kebiasaan internasional. Di luar negeri, walau sudah tak lagi menjabat, biasanya gelar itu juga tetap melekat bersama namanya," kata Didik. 

Dia menyebut, begitu diketahui ada kekeliruan, keesokan harinya spanduk itu langsung diganti oleh Prof. Kim. Didik menyebut tidak ada maksud apa pun dari Prof. Kim.

Sementara itu, mengenai tulisan kantor konsuler Indonesia di BIC, Didik mengakui Indonesia menyewa dua ruangan di lantai tiga di gedung tersebut untuk mengurus masalah konsuler. Sebab, jumlah WNI di Busan cukup banyak. 

"Oleh sebab itu, kedatangan Ibu Mega ke BIC sekaligus ingin berbincang dengan WNI yang bermukim di Busan dan sekitarnya," kata dia. 

Klarifikasi tersebut, ujar Didik, juga telah disampaikan KBRI Seoul melalui akun resmi Facebook dan Twitter mereka. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya