Sumber :
- www.michaelprohpet.com
VIVA.co.id
- 39 Tahun lalu, satu pesawat kargo yang tengah disewa maskapai nasional Lloyd Aereo Boliviano jatuh dan menabrak sebuah area jalanan yang sibuk di kota Santa Cruz, bagian barat Bolivia. Pesawat jet Boeing 707 itu juga menabrak beberapa gedung di jalan utama itu dan stadion sepak bola.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia
Stasiun berita BBC melaporkan 91 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. 88 Orang dilaporkan tewas di permukaan darat, sedangkan tiga orang lainnya merupakan kru. Menurut laporan, salah satu dari empat mesin pesawat mati ketika baru saja lepas landas dari bandara Santa Cruz sekitar pukul 13.30.
Baca Juga :
Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas
Pejabat berwenang di Bolivia mengatakan insiden tersebut merupakan yang terparah dalam sejarah penerbangan di negara Amerika Latin.
"Orang-orang di lokasi mengatakan mereka mendengar sebuah ledakan sebelum pesawat jatuh dan melihat api di salah satu mesin di bagian kiri sayap pesawat," ujar seorang anggota Angkatan Udara Bolivia.
Berdasarkan laporan para pengamat, pesawat sempat menabrak pohon dan menghancurkan sebuah gedung SD. Puing pesawat kemudian menimpa sebuah toko. Padahal, saat itu, warga tengah mengantre membeli lilin.
Akhirnya, puing pesawat menabrak sebuah stadion sepak bola yang tengah digunakan oleh dua tim. Beberapa penonton dilaporkan tewas di tempat. Delapan anggota tim yang tengah berganti pakaian di ruang ganti juga dilaporkan terkena dampaknya. Mereka mengalami sesak napas karena menghirup asap dari puing pesawat yang terbakar.
Seorang saksi mata menggambarkan momen mengerikan tersebut seperti di neraka.
"Semua orang hancur, terbakar, dan terpotong-potong," kata saksi mata itu.
Pesawat itu dimiliki oleh perusahaan Jet Power Inc of Miami Florida dan tengah disewa oleh maskapai nasional Bolivia. Sebelum mengalami kecelakaan fatal, pesawat Boeing 707 telah mengantarkan mesin untuk membuat sumur minyak dan barang lainnya dari Houston, Texas menuju ke Santa Cruz.
Usai insiden, Presiden Bolivia yang menjabat ketika itu, Hugo Banzer mengumumkan tiga hari waktu berkabung. Hasil penyelidikan menyebut, kecelakaan disebabkan kesalahan manusia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Orang-orang di lokasi mengatakan mereka mendengar sebuah ledakan sebelum pesawat jatuh dan melihat api di salah satu mesin di bagian kiri sayap pesawat," ujar seorang anggota Angkatan Udara Bolivia.
