Sempat Sembuh, Pria Korsel Kembali Terjangkit MERS

wabah virus mers di korea makin mengkhawatirkan
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
Jemaah Kloter 1 Embarkasi Lombok Diduga Bawa Virus MERS
- Seorang pria asal Korea Selatan dinyatakan kembali menderita penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) setelah sembilan hari  dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit. Pasien berusia 35 tahun itu dibawa kembali ke rumah sakit Universitas Nasional Seoul (SNUH) pada Minggu kemarin dengan gejala demam tinggi. 

Musim Haji, Pemerintah Indonesia Prihatin Virus MERS CoV
Stasiun berita Channel News Asia, Selasa, 13 Oktober 2015 melansir, pria itu merupakan pria terakhir yang didiagnosa menderita virus itu. Sebelumnya, penyakit itu sudah menewaskan 36 orang di Korsel. 

Kemenkes: Perjangkitan MERS di Saudi Tak Sampai Wilayah Haji
Semula pasien yang terjangkit virus itu menderita limfoma. Tetapi, dia dikeluarkan dari rumah sakit usai hasil pengujian infeksi virus menyatakan dirinya tidak terkena virus MERS pada awal Oktober. 

Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel, lebih dari 100 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien itu, termasuk dokter dan anggota keluarga telah dikarantina. Saat ditanya mengapa seorang pasien yang sempat didiagnosa negatif virus itu, tetapi bisa terjangkit lagi, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Yang Byung-guk, menjelaskan dua bulan sebelum diizinkan keluar rumah sakit, pasien memang terdeteksi memiliki jumlah virus yang sangat kecil di dalam tubuhnya. 

"Tetapi, virus itu sudah tak aktif untuk beberapa saat dan peluang untuk terinfeksi sangat rendah," kata Yang. 

Korsel belum memiliki korban tambahan akibat penyakit itu sejak Juli lalu, sehingga mereka berharap bisa menyatakan negaranya bebas dari MERS pada 29 Oktober. Tetapi, munculnya kasus terbaru ini justru membuat Negeri Ginseng itu kian sulit. 

Korsel mencatat kasus pertama MERS pada 20 Mei. Sejak saat itu, virus tersebut telah menjangkiti 186 orang dan menewaskan 36 warga. 

Belajar dari pengalaman sebelumnya, ketika mereka terjangkit virus itu di bulan Mei, warga Korsel diharapkan tidak khawatir terhadap timbulnya kasus baru ini. 

Mereka yakin pemerintah dapat mengendalikan situasinya dan berpikir virus tersebut tidak akan menyebar lebih luas. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya