Ini Beberapa Kandidat Kuat Presiden AS di Pemilu 2016

Pemilu presiden AS di kota Dixville Notch, New Hampshire
Sumber :
  • REUTERS/Herb Swanson
VIVA.co.id
50 Ahli Keamanan AS Tolak Pilih Trump
- Former Executive Director, Minnesota House of Representatives, Chas Anderson, mengatakan dirinya dan banyak para petinggi di Amerika Serikat merasa kaget dengan tingkat antusiasme masyarakat AS terhadap pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden AS pada 2016 mendatang.

AS Peringatkan Warganya Agar Berhati-hati di Thailand

"Saya kaget melihat antusiasme masyarakat. Saat ini banyak sekali orang yang tertarik mengetahui isu pemilu yang sedang berkembang," ujar Anderson yang ditemui di @america, Selasa, 27 Oktober 2015.
Obama: Trump Tak Layak Jadi Presiden


Bahkan Anderson menceritakan, beberapa waktu ke belakang ini banyak terjadi debat di masing-masing partai mengenai calon kandidat mereka. "Hal ini tidak seperti biasanya. Sangat jarang masyarakat AS tertarik dengan persoalan politik," kata Anderson.


Anderson menjelaskan, masyarakat saat ini dihadapkan pada belasan kandidat yang tergabung dalam Partai Republik dan Demokrat. Namun dirinya menilai publik masih belum bisa memperkirakan siapa yang akan berhasil memenangkan pemilu karena proses kampanye masing-masing kandidat saat ini masih berjalan.


"Kandidat yang tetap baru akan diketahui pada awal-awal Tahun 2016 mendatang. Saya yakin masyarakat akan memilih kandidat yang terbaik yang dinilai bisa memenuhi semua kewajibannya. Masyarakat tidak akan asal memilih karena mereka tahu bahwa pilihan mereka akan berujung pada situasi kehidupan mereka juga," ucapnya.


Ia berpendapat, ada beberapa kandidat favorit masyarakat AS, di antaranya adalah Hillary Clinton, Marco Rubio, serta Jeb Bush. Masing-masing kandidat tersebut, kata Anderson, memiliki pendukung masing-masing di negara bagian yang berbeda.


"Dari Partai Demokrat, Hillary Clinton merupakan salah satu kandidat terbaik. Ia dinilai mampu menjalankan tugas-tugasnya saat ini. Tapi Hillary harus melawan kandidat-kandidat yang kuat dari partai Republik, semuanya masih bisa berubah," ujar dia.


Sementara itu Paul Rowland, Former Country Director, National Democratic Institute (NDI) Indonesia, menganggap bahwa pemilih pada pemilu nanti banyak didominasi pula oleh masyarakat Amerika Latin karena mereka memiliki pengaruh tersendiri untuk AS.


"
Voters
dari Amerika Latin saat ini sangat banyak dan terus bertambah. Namun apa saja bisa terjadi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya