Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir, mengatakan Menlu RI, Retno LP Marsudi telah menghadiri pertemuan ASEM (Asia - Europe Meeting) di Luksemburg tanggal 4-6 November 2015. Ia menjelaskan, pertemuan akan membicarakan sejumlah isu terkait negara-negara Asia dan Eropa, mulai dari perubahan iklim sampai kepada isu terorisme.
"Tema besar yang diangkat di Luksemburg adalah mengenai pembahasan kerjasama dan tujuan bersama di waktu mendatang. Pertemuan juga akan membicarakan masalah perubahan iklim serta konektivitas dan masa depan hubungan negara-negara ASEM," ujar Arrmanatha, Kamis, 5 November 2015 di gedung Kemenlu RI, Jakarta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Tema besar yang diangkat di Luksemburg adalah mengenai pembahasan kerjasama dan tujuan bersama di waktu mendatang. Pertemuan juga akan membicarakan masalah perubahan iklim serta konektivitas dan masa depan hubungan negara-negara ASEM," ujar Arrmanatha, Kamis, 5 November 2015 di gedung Kemenlu RI, Jakarta.
Arrmanatha memaparkan, nantinya Menlu Retno akan menjadi pembicara pada salah satu sesi yang mangangkat isu mengenai kekerasan dan terorisme. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil menyelesaikan tindakan terorisme dengan menggunakan kekuatan halus. Indonesia juga dianggap berhasil mengatasi terorisme karena adanya Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah yang berperan besar dalam perdamaian.
"Selain itu Menlu Retno juga selalu mengangkat peran perempuan, terutama sosok seorang Ibu karena dianggap sebagai pihak yang bisa memasukkan ideologi ke seorang anak dari kecil. Hal itu juga sudah diangkat dalam setiap pertemuan bilateral yang dilakukannya dengan perwakilan negara-negara lain. Telah disepakati pentingnya peran perempuan khususnya Ibu," kata Arrmanatha.
Selain menjadi pembicara, Menlu Retno juga akan memanfaatkan acara itu untuk melakukan sekitar 13 pertemuan bilateral, diantaranya dengan Belanda, Irlandia, Jerman, Spanyol, Mongolia dan Hongaria.
ASEM merupakan pertemuan negara-negara Asia dan Eropa yang beranggotakan total 51 negara.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Arrmanatha memaparkan, nantinya Menlu Retno akan menjadi pembicara pada salah satu sesi yang mangangkat isu mengenai kekerasan dan terorisme. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil menyelesaikan tindakan terorisme dengan menggunakan kekuatan halus. Indonesia juga dianggap berhasil mengatasi terorisme karena adanya Nahdatul Ulama dan Muhamadiyah yang berperan besar dalam perdamaian.
