Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyerukan masa depan kemitraan Asia-Eropa akan ditentukan oleh kemajuan pembangunan konektivitas kedua kawasan. Hal ini didukung dengan adanya perhubungan udara melalui
code sharing
(berbagi kode), maritim dan industri perkapalan dan transportasi darat.
Menteri Retno yang baru saja mendarat dari Luksemburg menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri ASEM tanggal 5 November 2015. Isu mengenai konektivitas dan pemberantasan ekstremisme menjadi dua hal yang ditekankan oleh pihak Kementerian luar negeri Indonesia.
Baca Juga :
Ini yang Diakui Dunia Barat soal Indonesia
Menteri Retno yang baru saja mendarat dari Luksemburg menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri ASEM tanggal 5 November 2015. Isu mengenai konektivitas dan pemberantasan ekstremisme menjadi dua hal yang ditekankan oleh pihak Kementerian luar negeri Indonesia.
"Indonesia diminta berbicara mengenai dua isu, yakni mengenai konektivitas yang tidak hanya membahas kebudayaan dan pertukaran pelajar, tapi juga masalah konten ekstremisme dan terorisme," kata Menteri Retno di Kanawa Coffe kawasan Senopati, Jakarta, Jumat, 7 November 2015.
Menlu menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif antara penegakan hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM) dan keterlibatan pemangku kepentingan. Peran Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga dapat mempromosikan nilai moderat dan pluralisme serta toleransi.
Selain itu, pertemuan Asia Eropa tingkat menteri (ASEM) ini juga membahas mengenai perubahan iklim, kemiskinan, pembangunan berkelanjutan, manajemen risiko, mitigasi bencana dan penyelundupan manusia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Indonesia diminta berbicara mengenai dua isu, yakni mengenai konektivitas yang tidak hanya membahas kebudayaan dan pertukaran pelajar, tapi juga masalah konten ekstremisme dan terorisme," kata Menteri Retno di Kanawa Coffe kawasan Senopati, Jakarta, Jumat, 7 November 2015.