Mengapa Paris Jadi Sasaran Teror?

Polisi Prancis dikerahkan di jalan-jalan ibu kota Paris
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id - Pengamat Kontra Terorisme, Harits Abu Ulya, menilai bahwa serangan di Paris, Prancis, yang menewaskan hingga 129 orang dan korban luka 352 orang beberapa waktu lalu, karena keterlibatan Prancis dalam konflik di Suriah.

Pelaku Serangan Paris Dijatuhi Hukuman Hari Ini

Menurut Harits, sejumlah negara Eropa kini dalam bayang-bayang teror sebagaimana yang dihadapi negara berkonflik seperti Suriah, Irak dan Afghanistan.

"Masyarakat Eropa sekarang merasakan bagaimana tidak enaknya menghadapi teror. Setiap orang tidak suka dengan teror, demikian juga kalau kita mau objektif, masyarakat dunia Islam. Khususnya di wilayah konflik seperti Suriah, Irak dan Afghanistan juga menghadapi teror," ujar Harits kepada VIVA.co.id pada Minggu, 15 November 2015.

Musabab teror yang mereka hadapi, kata Harits, memang beragam. Mulai dari kepentingan negara, seperti dicontohkan Presiden Suriah, Bashar Abbas dengan kepemimpinannya yang kejam, sehingga timbullah kelompok-kelompok oposisi di negara itu, dan teror di mana-mana.

Hingga AS dan koalisi, termasuk Prancis datang untuk meluluhlantahkan kelompok oposisi dan berusaha menurunkan Presiden Abbas.

"Masyarakat sipil juga dalam keadaan teror 24 jam," kata Harits.

Menurutnya, dengan keterlibatan Perancis itulah, serangan-serangan terhadap Eropa terjadi. Apa yang dilakukan oleh kelompok penyerang itu langkahnya kalkulatif. Artinya, langkah para teroris memilih Prancis memang sudah menjadi pertimbangan.

Salah Abdeslam, Pelaku Utama Serangan Paris 2015 Tertangkap

"Ini mudah dibaca, karena keterlibatan Prancis masuk di wilayah konflik seperti Suriah. Mereka berhadapan dengan kaum oposan, dan banyak mengakibatkan korban akibat keterlibatan Prancis di wilayah Suriah," ujar Harits.

Harits mengungkapkan kemungkinan lain atas pernyataan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mengaku sebagai dalang dari peritiwa keji itu.

Terima Ancaman, Siswa Tiga Sekolah di Paris Dievakuasi

Kata Harits, mungkin saja itu strategi dari ISIS untuk menarik negara-negara Barat ke kubangan untuk berperang dengan kelompok ekstremis itu.

"Bahwa ada strategi dari kelompok semacam ISIS yang mereka klaim terlibat penyerangan di Prancis itu," ujar Harits.

Harits menegaskan, bahwa mungkin saja AS dan koalisi dari negara Eropa lainnya mengalami serangan sama seperti yang dialami oleh Prancis.

"Negara yang lain juga potensi yang sama, seperti halnya London dan negara yang terlibat koalisi, mereka punya potensi yang sama untuk target serangan," tuturnya. (ase)

Timnas Jerman dalam sesi latihan.

Timnas Jerman Siap Jika Harus Bermain Tanpa Penonton

Ada ide pertandingan di Piala Eropa 2016 dilakukan secara tertutup.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2016