Usai Paris, ISIS Targetkan Serang Washington DC?

Kelompok ekstremis ISIS.
Sumber :
  • thedailybeast.com
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) mengeluarkan peringatan teror baru dalam sebuah video yang dirilis pada Senin kemarin. Kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu mengancam akan ada serangan teror lainnya terhadap negara-negara yang ikut terlibat dalam serangan ke Suriah.

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Stasiun berita Channel News Asia, Selasa, 17 November 2015 melansir target serangan selanjutnya yakni ke Ibu Kota Amerika Serikat, Washington DC. Dalam video itu, ISIS menyampaikan ancaman dengan melampirkan potongan rekaman video usai terjadinya penembakan membabi buta di Paris. Pelaku menewaskan 129 orang. 

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
Video pesan yang diberi judul "kampanye perang suci" itu disampaikan oleh seorang pria yang mengenakan pakaian lengkap ala Timur Tengah dan serban. Dia menyebut namanya sebagai Al Ghareeb dan berasal dari Aljazair. 

"Kami mengatakan, negara-negara yang ikut serta dalam kampanye perang suci, maka oleh Tuhan, kalian akan memiliki satu hari, dengan restu Tuhan, seperti yang terjadi di Prancis dan oleh Tuhan, ketika kami menghancurkan Prancis di pusat kota seperti Paris, maka kami bersumpah akan menyerang Amerika di pusat kotanya di Washington DC," kata pria itu. 

Hingga saat ini, belum diketahui dengan pasti keaslian dari video tersebut. Namun, diduga video itu merupakan bagian dari upaya ISIS di Provinsi Salahuddine, Irak, di bagian utara Baghdad. 

Pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menolak berkomentar mengenai video itu dan tidak menerima informasi mengenai adanya potensi serangan. 

"Kami menangani semua ancaman secara serius. Tetapi, kami belum memiliki informasi kredibel dan spesifik mengenai adanya serangan di teritori AS," kata seorang pejabat berwenang dan tidak mau disebut namanya. 

Selain itu, Al Ghareeb mengingatkan melalui video, adanya serangan lain yang akan mereka lakukan. 

"Saya katakan negara-negara Eropa, kami datang, datang dengan sejumlah jebakan dan alat peledak. Kami datang dengan ikat pinggang peledak, peredam senapan dan kalian tidak akan sanggup menghentikan kami hari ini, karena kami jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya," kata dia. 

Seorang lainnya dalam video yakni diketahui bernama Al Karrar, seorang warga Irak, memperingatkan mengenai pembicaraan damai Suriah. Mereka yang mengatakan menolak untuk bernegosiasi dengan Presiden Prancis, Francois Hollande. 

"Kami telah memutuskan untuk bernegosiasi dengan Anda di parit dan bukan di hotel," kata Karrar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya