Lolos dari Polisi, Teroris Prancis Masih Bisa Skype

Abdeslam Salah
Sumber :
  • REUTERS/Handout
VIVA.co.id
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
- Salah Abdeslam bisa jadi buron dan kini tengah dicari otoritas keamanan se-Eropa, justru dilaporkan masih bisa menghubungi temannya melalui Skype. Hal tersebut diakui oleh dua teman Salah yang mengaku berkomunikasi pada Selasa malam pekan lalu. 

Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels
Dikutip dari laman Mirror, Minggu, 22 November 2015, kendati kedua teman menggunakan Skype, tetapi Salah berkomunikasi melalui ponsel. Menurut kedua teman yang tidak ingin disebut namanya itu, Salah kini masih bersembunyi di Brussel, namun tengah berupaya untuk kembali ke Suriah. 

Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur
Temannya itu juga mengatakan, Salah dalam situasi yang buruk, sebab dia terpojok dan tengah diburu oleh otoritas Belgia dan Prancis.

Namun, anggota kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) pada kenyataannya juga memantau pergerakan Salah. Mereka terlihat kecewa, karena Salah gagal untuk mengaktifkan rompi bunuh diri. 

Salah bersikeras hanya memainkan peranan kecil dalam serangan di Paris. Tetapi kedua temannya itu ragu jika dia sama sekali tak bersalah.

Menurut keterangan polisi, Salah diyakini merupakah salah satu pria bersenjata yang melepaskan tembakan secara membabi buta di beberapa restoran dan kafe pada tanggal 13 November dan telah menewaskan 130 orang. 

Dalam pembicaraan dengan kedua temannya itu, Salah turut meminta maaf dan meminta agar permintaan maaf tersebut disampaikan kepada keluarga dan adiknya, Mohamed. 

Sementara itu, Mohamed telah menyampaikan permohonan di hadapan publik agar kakaknya itu segera menyerahkan diri. Namun, menurut kedua temannya, Salah tidak bisa menyerahkan diri, karena khawatir akan keselamatan keluarganya. 

Salah sebelumnya bekerja sebagai penjaga keamanan dan mekanik untuk perusahaan transportasi publik Belgia, STIB, selama satu tahun. Tetapi, dia kemudian dipecat karena tidak muncul bekerja di hari reguler.

Perusahaan tempatnya dulu bekerja membenarkan hal itu dan memberikan data mengenai pemecatan. 

Sejak saat itu, beberapa teman dan kerabat yang tinggal satu area mengatakan kepada media, Salah hidup dari tunjangan pengangguran dan diketahui pernah bekerja sebagai penjual narkoba. Kedua temannya itu mengatakan, kali terakhir bertemu Salah 10 hari sebelum terjadi serangan di Paris. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya