25-11-1970: Pengarang Ternama Jepang Bunuh Diri

Yukio Mishima
Sumber :
  • www.timeline.com
VIVA.co.id
12-11-1948: Penjahat Perang Jepang Divonis Mati
- 45 tahun yang lalu, seorang pengarang ternama Jepang, Yukio Mishima, melakukan bunuh diri setelah gagal membujuk publik untuk ikut dalam kudeta pengembalian kekuasaan ke tangan kaisar. Dilahirkan tahun 1925, Mishima terobsesi dengan apa yang dia lihat sebagai absennya spiritual dalam kehidupan modern. 

Jepang Siap-siap Berganti Kaisar
Laman History melansir, dia lebih memilih ketika zaman sebelum berperang, di mana Jepang dianggap masih memiliki semangat patriotisme dan nilai tradisional yang tinggi. Sementara, usai dikalahkan dalam perang dunia ke II, Negeri Sakura dinilai Mishima mulai dipenuhi gaya hidup kebarat-baratan. 

Kaisar Jepang Isyaratkan untuk Turun Tahta
Dia pernah membentuk organisasi bernama "masyarakat perisai", sebuah angkatan bersenjata kontroversial yang terdiri dari 100 pelajar. Tugas mereka untuk mempertahankan kekaisaran dari tindak kericuhan yang dilakukan kelompok sayap kiri. 

Pada tanggal 25 November, Mishima mengantarkan copy terakhir buku berjudul "The Sea of Fertility". Buku tersebut merupakan bagian dari empat volume karya sastra yang pernah dia tulis di abad ke-20 dan dianggap sebagai karya terbaiknya. 

Kemudian, didampingi beberapa pengikutnya, Mishima mendatangi komandan markas besar Komando Timur Angkatan Bela Diri Jepang di Tokyo, Kamp Ichigaya. Usai masuk ke dalam, mereka membarikade kantor dan mengikat sang komandan di kursi. 

Dengan membawa manifesto yang sudah disiapkan dan sebuah spanduk berisi permintaan, Mishima keluar balkon dan membacakan pidato di hadapan para tentara yang berkumpul di bawah. Niat awal, Mishima ingin menginspirasi terjadinya kudeta pengembalian kekuasaan ke tangan kaisar. 

Tetapi, dia hanya membuat jengkel para tentara, sehingga diejek dan disoraki. Begitu selesai membacakan pidato, Mishima kembali ke kantor komandan dan melakukan ritual seppuku yakni merobek perut dengan menggunakan samurai hingga tewas. 

Tewasnya Mishima banyak ditangisi penggemarnya. Karya-karya Mishima mendapat perhatian dari dunia internasional. Dia memiliki penggemar yang cukup banyak, tersebar di Benua Eropa dan Amerika Serikat. 

Ayah dua anak itu bahkan juga pernah dicalonkan sebanyak tiga kali sebagai penerima hadiah Nobel Sastra dan banyak diunggulkan oleh berbagai penerbit asing. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya