Turki Bersikukuh, Tembak Jet Rusia untuk Lindungi Wilayahnya

Jet tempur Rusia jatuh
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
DPR: Jangan Tutup Sekolah Hanya karena Permintaan Turki
- Tidak terima dituduh melakukan pelanggaran penembakan, Turki menjelaskan kepada Dewan Pertahanan PBB bahwa keputusan untuk menembak sebuah pesawat jet milik Rusia dilakukan semata-mata untuk melindungi daerah teritorial mereka dan tidak bermaksud melakukan penyerangan kepada Rusia.

Sekolah Pribadi Bandung Akui Simpan Buku Fetullah Gulen

Dilansir dari
Erdogan Keluarkan Dekrit, Sipil Kuasai Militer Turki
Channel News Asia, Rabu, 25 November 2015, pernyataan tersebut diterima langsung oleh Sekjen PBB, Ban Ki-moon sebagai bentuk jawaban dan penjelasan dari kecaman yang dilakukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengatakan bahwa tindakan Turki akan mendapatkan konsekuensi serius dari Rusia.


"Ban berharap pemeriksaan yang kredibel dan menyeluruh akan mengklarifikasikan seluruh kejadian dan membantu kedua negara menghindari ketegangan," ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric.


Dujarric menjelaskan, Sekjen Ban mendesak semua orang yang terlibat dalam kegiatan militer di Suriah, terutama kampanye udara, untuk memaksimalkan langkah-langkah operasional untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.


Dalam surat yang dikirimkan kepada dewan PBB termasuk Sekjen Ban Ki Moon, dan 15 anggota lainnya,  Duta Besar Turki untuk PBB, Halit Cevik, mengatakan dua pesawat tidak dikenal mendekati wilayah udara Turki pada hari Selasa pagi dan sudah diperingati sebanyak 10 kali dalam waktu lima menit untuk mengubah arah penerbangan mereka.


"Kedua pesawat itu terbang lebih dari satu mil ke arah Turki selama 17 detik. Karena pelanggaran itu, pesawat pertama meninggalkan wilayah udara Turki, pesawat kedua ditembak oleh pasukan angkatan udara Turki dan jatuh di daerah Suriah pada perbatasan Turki-Suriah," demikian bunyi surat yang ditulis Cevik.


Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, mengirimkan pernyataan yang diberikan oleh Presiden Putin yang mengatakan bahwa tindakan Turki merupakan tusukan di belakang yang dikelola oleh "kaki tangan teroris".


Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthe Rycroft, yang bertugas sebagai ketua dewan pada bulan November, menjelaskan saat ini belum ada permintaan untuk mengadakan pertemuan antara kedua negara. "Jika nanti ada permintaan dari salah satu negara, kami siap mengadakan pertemuan," kata Rycroft. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya