RI Tak Berencana Sediakan Pulau untuk Tampung Pengungsi

Evakuasi Korban Pencari Suaka
Sumber :
  • Antara/STR

VIVA.co.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan Pemerintah Indonesia saat ini tidak memiliki rencana untuk membuat fasilitas di suatu pulau untuk menampung para pencari suaka yang ingin menyeberang ke Australia.

Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia

Terkait dengan pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Panjaitan, yang ditulis di beberapa media, Arrmanatha menjelaskan, kalimat tersebut telah diklarifikasi langsung oleh Luhut saat berada di Malaysia tanggal 20 November lalu. 

Demikian ungkap Arrmanatha ketika memberikan keterangan pers di kantor Kemlu kawasan Pejambon, Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 26 November 2015. Diplomat yang pernah bertugas di New York dan Jenewa itu menjelaskan, berdasarkan pengalaman Indonesia ketika menampung pengungsi Vietnam di Pulau Galang, cara tersebut tidak menyelesaikan akar masalahnya. 
Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

"Pengalaman kami dalam konteks menempatkan irregular migrant di suatu pulau, pada akhirnya sulit untuk menyelesaikannya. Kami juga tidak ingin mengambil langkah yang justru menjadi dasar para migran untuk datang ke Indonesia," papar Arrmanatha. 
Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme

Adanya opsi untuk menampung pengungsi di suatu pulau sempat dilontarkan oleh Luhut ketika diwawancarai media. Saat itu, Luhut menyebut telah memberikan tawaran kepada Pemerintah Australia sebuah pulau sebagai tempat menampung sementara para pengungsi dan pencari suaka yang ingin ke Negeri Kanguru. 

Namun, tawaran itu akan dilengkapi dengan persyaratan yang ketat. Salah satunya, Australia harus bersedia memberikan dana untuk membiayai kehidupan di sana dan adanya periode tertentu penggunaan pulau. 

Selama ini, ribuan pencari suaka dan pengungsi pergi dari Indonesia ke Australia. Tetapi, pada akhirnya mereka terlunta-lunta di Indonesia, karena kapal mereka didorong balik oleh Angkatan Laut Australia. 

Stasiun berita Channel News Asia pekan ini melansir, Indonesia khawatir pencari suaka yang berada di Tanah Air berpotensi menciptakan konflik dengan penduduk sekitar. Luhut turut menyebut, adanya kekhawatiran mengenai potensi tindak terorisme dari para pengungsi. 

Di masa lalu, Indonesia sempat membuka kamp untuk menampung sekitar 170 ribu pengungsi Vietnam di Pulau Galang dekat Batam. Berdasarkan informasi dari Badan PBB untuk mengatasi masalah pengungsi (UNHCR), saat ini terdapat 7.666 pencari suaka dan 5.793 pengungsi yang masih berada di Indonesia. Angka itu merujuk kepada data UNHCR di bulan September 2015. 

(ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya