ISIS Eksekusi Remaja yang Mau Kabur dari Suriah

Sabra Kesinovic
Sumber :
  • TELEGRAPH
VIVA.co.id
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka
- Seorang remaja Austria yang pernah muncul di poster untuk kampanye media Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) dilaporkan dipukul hingga tewas oleh kelompok militan tersebut. Remaja yang diketahui bernama Sabra Kesinovic dieksekusi ISIS karena tertangkap basah ingin kabur dari Suriah. 

ISIS Klaim Rampas Senjata Milik Tentara AS
Dikutip harian Telegraph, Rabu, 25 November 2015, laporan itu muncul kali pertama di dua media Austria yakni Osterreich dan Kronen Zeitung. Namun, Pemerintah Austria menolak untuk berkomentar mengenai adanya laporan tersebut. 

Militer Mesir Klaim Tewaskan Pentolan ISIS di Sinai
"Kami tidak dapat mengomentari mengenai kasus individu," ujar juru bicara Kemlu Austria, Thomas Scholl. 

Harian Krone Zeitung mendasarkan laporan mereka dari kesaksian seorang wanita asal Tunisia yang tidak disebut namanya. Dia mengatakan, pernah tinggal bersama dua warga Austria di Raqqa. Wanita Tunisia itu lebih beruntung karena berhasil melarikan diri. 

Kesinovic melarikan diri dari rumah kedua orang tuanya pada tahun lalu. Dia berangkat ke Suriah bersama dengan seorang teman lama, Sabina Selimovic. Keduanya meninggalkan keluarga masing-masing sambil meninggalkan sebuah catatan berisi pesan: "jangan cari kami. Kami akan melayani Tuhan dan akan mati demi Dia". 

Jejaknya berhasil dilacak, mereka terbang ke Ankara lalu dilanjutkan menuju ke Adana yang berada dekat dengan perbatasan Suriah. Usai bergabung dengan ISIS, Kesinovic menghubungi adiknya dari Suriah. Dia mengatakan, keadaannya baik-baik saja. 

Dalam poster kampanye ISIS, terlihat kedua remaja itu mengenakan penutup kepala, jilbab dan menenteng senjata Kalashnikov. Di sekelilingnya terdapat anggota ISIS pria.

Sempat muncul laporan, dia menulis surat kepada keluarganya bahwa dia ingin segera kembali. Dia mengaku sudah muak melihat tindak kekerasan yang disaksikan setiap hari di Suriah. 

Selama berada di sana, kedua remaja itu menikah dengan anggota ISIS. Namun, Selimovic belakangan membantah laporan dia telah hamil ketika diwawancarai oleh majalah Paris Match. Bahkan, dia mengaku bahagia bisa berada di Suriah. 

"Di sini, saya bisa bebas. Saya bisa mempraktikan ajaran agama saya. Hal tersebut tidak bisa saya lakukan di Wina," kata Selimovic. 

Ditelusuri dari sejarahnya, kedua remaja itu merupakan warga Bosnia. Tetapi, di saat terjadi perang, mereka kabur dan tinggal di Austria pada tahun 1990an. 

Laporan mengenai kematian keduanya disampaikan kali pertama oleh seorang ahli di komite anti-terorisme di Dewan Keamanan PBB, David Scharia. 

"Kami menerima informasi baru-baru ini mengenai dua gadis berusia 15 tahun berasal dari Bosnia dan pergi meninggalkan Austria," kata Scharia. 

Keduanya direkrut ISIS. Salah satunya tewas terbunuh di Suriah dan satu lagi menghilang. Gadis yang menghilang itu diduga adalah Kesinovic. 

Otoritas setempat menuding seorang penceramah Islam Bosnia yang kini tinggal di Wina sebagai orang yang merekrut kedua remaja itu. Pria yang diketahui bernama Mirsad O membantah tuduhan tersebut. 

Mirsad sebelumnya pernah ditangkap tahun lalu, karena diduga merupakan bagian dari jaringan pendanaan teroris. 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya