Putin: Aksi Penembakan Turki adalah Pengkhianatan

Sumber :
  • REUTERS/Alexander Zemlianichenko/Pool

VIVA.co.id - Penembakan pesawat Rusia oleh Turki adalah sebuah aksi pengkhianatan dari negara yang selama ini dianggap sahabat baik oleh Rusia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, usai bertemu dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, Jumat, 27 November 2015.

Erdogan Mengaku Tak Sabar Bertemu Putin

Seperti diberitakan oleh Alarabiya.net, Putin juga mengatakan, Rusia masih komit dengan Koalisi Internasional yang dipimpin Amerika Serikat di Suriah. Rusia juga masih bekerja dengan Koalisi Internasional untuk mencari solusi meredakan konflik di Suriah.

Saat menyampaikan pernyataannya melalui konferensi pers yang diadakan di Kremlin, 27 November 2015, Putin mengatakan, Rusia dan Prancis setuju untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka di luar konflik Suriah.

Ia mengatakan, kedua negara juga berjanji untuk saling berbagi informasi aktivitas militer dan koordinasi target yang ingin mereka serang. Putin juga menegaskan, Rusia akan terus bekerja sama dengan Amerika Serikat dan koalisinya untuk berperang melawan ISIS.

Ketegangan antara Turki dan Rusia belum mereda, setelah Turki menembak jatuh pesawat tempur Su-24 milik Rusia, Selasa, 24 November 2015. Turki mengaku sudah memberikan peringatan pada pesawat tersebut, namun Rusia mengatakan, pesawatnya masih berada di wilayah Suriah, bukan di wilayah udara Turki.

Rusia bersikukuh, mereka tak melanggar batas udara Turki. Sementara itu, Turki menganggap pesawat tersebut telah masuk wilayahnya, dan melanggar batas udara negaranya. Kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Turki menegaskan, penembakan terpaksa dilakukan untuk melindungi kedaulatan negaranya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan Ke Kremlin, Buka Hubungan Baru dengan Rusia

Erdogan menyebut Putin sebagai "teman."

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016