China Meminta Turki dan Rusia Menahan Diri

Jet tempur Rusia saat ditembak jatuh oleh Turki.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVA.co.id
Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
- Kementerian Luar Negeri China meminta agar Turki dan Rusia menahan diri. China juga mengimbau dunia internasional untuk melakukan koordinasi melawan teror dan menghindari terjadinya tragedi lain.

Erdogan Ke Kremlin, Buka Hubungan Baru dengan Rusia

"Sebuah pesawat tempur Rusia ditembak jatuh dan pilotnya terbunuh. Ini adalah hal yang tidak beruntung dan kami menyampaikan duka cita," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari
Tiongkok Bangun Hanggar Pesawat di Laut China Selatan
Channel News Asia , Jumat, 27 November 2015.


"Saat ini, jauh lebih penting bagi komunitas internasional untuk bergabung dan bekerja sama. Pihak-pihak terkait harus meningkatkan komunikasi untuk menghindari lebih meningkatnya situasi buruk. Masyarakat internasional harus sungguh-sungguh memperkuat koordinasi dan kerja sama dalam memerangi terorisme, untuk menghindari insiden sama terjadi lagi," kata pernyataan tersebut.


Usai pesawat Rusia ditembak jatuh Turki, perang tudingan terus terjadi antara Rusia dan Turki. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, merespons komentar Rusia yang mengatakan Turki membeli oli dan gas secara ilegal dari kelompok ISIS di Suriah. Turki balik menuduh, Rusia dan Bashar al Assad dianggap sumber pendukung keuangan dan kekuatan militer ISIS yang utama.


Jatuhnya pesawat jet Rusia oleh militer Turki pada Selasa, 24 November 2015, adalah salah satu masalah paling serius yang terjadi antara negara anggota NATO dan Rusia. Situasi itu juga menambah kompleks masalah yang terjadi dalam upaya memerangi ISIS. Sejumlah pemimpin dunia telah mendesak kedua negara untuk meredakan ketegangan.


Sejak lama China menolak aksi militer di Suriah. China juga pernah mengkritik Rusia dan Amerika yang terus menjatuhkan bom disana. Namun China punya ketakutan sendiri. Mereka mengkhawatirkan warga Uighur di Xinjiang akan terbang ke Suriah dan bergabung dengan kelompok militan di sana.


Awal bulan ini, kelompok ISIS mengklaim telah membunuh seorang tawanan asal China. Perlakuan ISIS membuat China sangat marah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya