Ketegangan Rusia-Turki Diyakini Tak Ganggu Negara Lain

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • REUTERS/Murad Sezer

VIVA.co.id - Rusia dan Turki tengah bersitegang menyusul insiden penembakan jet tempur milik Moskow oleh Ankara awal pekan ini. Namun ketegangan itu diyakini tidak akan memburuk, apalagi sampai meluas ke tingkat global. 

Kala Pasukan Khusus Rusia 'Berguru' pada Sekte Tua

Demikian menurut pakar Hubungan Internasional dari Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukin. Dia yakin bahwa insiden penembakan jet Rusia oleh militer Turki usai membombardir posisi ISIS di Suriah awal pekan ini tidak sampai mengganggu hubungan ekonomi Rusia dengan para mitranya, termasuk di Asia Tenggara. Da berpendapat bahwa peristiwa itu hanya akan berpengaruh terhadap kedua negara saja.

"Peristiwa itu (penembakan pesawat) tidak akan berpengaruh terhadap hubungan ekonomi antara Rusia dan negara di Asia Tenggara. Ini benar-benar hanya masalah internal antara Rusia dan Turki," ujar Lukin pada Jumat 27 November 2015.

Cendekiawan dari Moscow State Institute of International Relations itu berada di Jakarta bersama dengan sesama kaum intelektual dari Rusia, Indonesia, dan negara-negara Asia lainnya dalam membicarakan prospek kerjasama Rusia dan Asia Pasifik. Konferensi Internasional itu diselenggarakan Valdai Discussion Club dan The Habibie Center.

Keputusan Jokowi Tolak Permintaan Erdogan Disambut Gembira

Lukin mengakui bakal ada sejumlah gangguan pada hubungan Turki dan Rusia menyusul insiden itu. Apalagi, sebagai balasan, Pemerintah Rusia untuk sementara menganjurkan warganya tidak pergi ke Turki untuk tujuan apa pun.

"Saat ini kondisi kedua negara sedang agak buruk. Saya tidak tahu akan seperti apa hubungan keduanya di masa depan nanti, kita lihat saja perkembangannya," kata Lukin.

Turki menembak jatuh pesawat jet milik Rusia karena dianggap melanggar batas teritorial wilayah dan tidak menghiraukan peringatan yang diberikan sebelumnya. Sementara itu pemerintah Rusia menampis hal tersebut dengan mengatakan saat itu pesawat mereka masih terbang di wilayah udara Suriah dan sedang menjalankan misi untuk menghancurkan basis kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS).

Bangkai helikopter Rusia yang jatuh di Suriah.

Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah

Mereka minta pertukaran dengan anggota yang ditahan

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016