Insiden Rasisme dan Anti-Islam Pecah di Prancis

Bendera negara Prancis
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Hollande Adakan Pertemuan dengan Pemuka Agama
- Di tengah pengawasan dan pengamanan yang tinggi dipersiapkan Prancis saat perayaan Natal yang juga berdekatan dengan perayaan Maulid Nabi bagi umat Muslim, sekelompok orang membuat onar dengan membobol masjid Ki Kota Ajaccio, Pulau Corsica, Prancis, Jumat kemarin.

Belgia Ungkap Pengakuan Sebenarnya Pelaku Bom Brussels

Diberitakan oleh
Spanyol-Prancis Terlibat 'Perang' Bisnis Anggur
Al Jazeera, Sabtu 26 Desember 2015, pejabat daerah, Francois Lalanne, mengatakan sekelompok orang itu memecah pintu kaca masjid, mengobrak abrik ruang masjid, lalu membakar salinan Quran yang tersimpan.


"Lima puluh salinan Quran dilempar keluar, di jalan,” ujar Lalanne, seraya menegaskan bahwa lembaran-lembarannya sudah terbakar.


Sebelum kejadian rasisme di masjid terjadi, kota Ajaccio sudah dihebohkan dengan serangan dari sekelompok orang yang mengenakan jaket bertopi, hingga dua petugas pemadam kebakaran dan polisi terluka.


Lalu, beberapa dari kelompok itu memisahkan diri, menuju ke rumah berpenghasilan rendah dan berteriak dalam bahasa Corsica, “Arab keluar!" dan "Ini rumah kami! Kamudian, barulah mereka menyerang masjid.


Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls menulis di Twitter bahwa serangan di kota Ajaccio adalah suatu "penodaan tidak dapat diterima".


Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve mengatakan, serangan itu menunjukkan tanda-tanda "rasisme dan xenofobia". Dia juga mengutuk serangan dan menuntut akan ada penegakan hukum.


Prancis kini dalam waspada tinggi, terlebih setelah serangan tembakan dan ledakan di Paris dan Prancis yang terjadi pada 13 November lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya