Malaysia Siapkan 73 Rumah Sakit untuk 'Wisata Medis'

Kabut Asap dari Indonesia Kepung Negara Tetangga
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris
VIVA.co.id
Pemerintah Diminta Sediakan Jaminan Bagi Pekerja Informal
- Malaysia serius menggenjot pendapatan dari wisata medis. Salah satu caranya dengan membuka 73 rumah sakit untuk melayani pasien dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Dengan wisata medis ini, turis bisa berobat sambil berwisata di Negeri Jiran itu.

Manfaat Sehat Jalani Peregangan Tubuh Secara Rutin

Ditemui di acara “My Health Expo 2016" bersama Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, mengapresiasi kepercayaan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan medis di Malaysia.
Cara Tepat Tangani Luka Kulit agar Tak Berbekas


"Kepercayaan yang diberikan tidak hanya sebatas rumah sakit di Kuala Lumpur, namun hingga ke daerah-daerah," kata Zahrain di Hotel JW Marriot, Minggu 24 Januari 2016.


Data dari Kementerian Pariwisata Malaysia mengungkapkan bahwa sekitar 20-30 persen orang Indonesia datang ke Malaysia masuk katerogi wisata medis. Maka dari itu, tak mengherankan warga Indonesia banyak datang ke Malaysia untuk ketimbang ke Singapura dengan alasan biaya pengobatan lebih murah. Rata-rata pengeluaran yang harus dibayar pasien dari Indonesia sekitar 1.100 ringgit.


Pariwisata medis telah menjadi tren yang semakin populer, Malaysia merupakan negara yang mengalami perkembangan dunia medis yang terus meningkat dan Malaysia saat ini menjadi salah satu pilihan utama tujuan wisata medis.


Menurut Indeks Tahunan global Pensiun 2015, Malaysia mendapatkan peringkat 94%, yang sebanding dan bahkan sedikit lebih tinggi dari negara tetangga seperti Thailand (89%) dan Filipina (80%).


“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta yang ingin melakukan pengobatan di Malaysia dan kami sangat senang dapat membantu semua masyarakat Indonesia agar bias mendapatkan pelayanan pengobatan yang terbaik,“ kata Mohd Zulhery Fahmy, Regional Director Market Development Malaysia Healthcare Travel Council. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya